Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 03 November 2025

Vaksinasi Covid Tak Perlu Diragukan

Redaksi - Sabtu, 09 Januari 2021 11:17 WIB
502 view
Vaksinasi Covid Tak Perlu Diragukan
Sumber: Freepik
Ilustrasi
Memasuki tahun yang baru 2021, kabar yang baru pun muncul dari Presiden Jokowi, terkait dengan vaksinasi massal Covid-19. Pemerintah yang sudah jauh-jauh hari mengupayakan vaksin Covid, akhirnya berhasil juga meskipun masih dalam jumlah terbatas.

Tidak lama lagi (dalam bulan ini) vaksinasi akan dimulai. Rekomendasi halal dari MUI sudah keluar, tinggal menunggu izin darurat dari BPOM. Vaksin telah dikirim ke 34 provinsi, termasuk Sumatera Utara. Jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan tahap pertama yaitu bagi para tenaga paramedis dan petugas pelayanan publik yang rawan terpapar, termasuk para guru. Selanjutnya adalah masyarakat umum, termasuk manula sesuai ketersediaan vaksin.

Namun jangan khawatir, Presiden sudah membuat planning akan ketersediaan vaksin yang memadai dan nantinya akan diproduksi Biofarma di dalam negeri. Juga dari produsen vaksin lainnya di dunia sudah diupayakan penyediaannya. Jadi tidak sampai bertahun-tahun, maka diharapkan siklus virus corona ini akan terputus.

Memang sempat ada pihak-pihak yang meragukan keampuhan vaksin Sinovac yang tahap pertama didatangkan dari negeri beruang merah itu. Bahkan sejumlah berita hoax yang menakutkan juga berseliweran di media sosial terutama menyangkut dampak buruk setelah divaksin. Tetapi dengan gagah berani, Presiden Jokowi menjawab tantangan para penyebar berita hoax itu dan menyatakan akan menjadi yang pertama divaksin.

Bukan berarti presiden Jokowi mementingkan dirinya mengambil kesempatan kebal duluan terhadap Covid, tetapi untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin ini aman. Selanjutnya Presiden Jokowi juga sudah memerintahkan agar para Gubernur menjadi yang pertama divaksin di daerah.

Para gubernur juga menerima tantangan itu. Termasuk Gubernur Sumatera Utara Eddy Rahmayadi yang menyatakan siap menjadi yang pertama divaksin di Sumut.

Demikian halnya di kabupaten/kota hingga kecamatan dan kelurahan/desa biarlah menjadi yang pertama nantinya divaksin di daerahnya masing-masing.

Sebaiknya bukan karena terpaksa atau karena takut didenda atau dihukum jika tidak mau divaksin. Tetapi untuk meyakinkan rakyat bahwa vaksin ini benar-benar aman.

Apalagi pemerintah telah menggratiskan biaya vaksinasi ini.

Melihat fakta-fakta yang menggembirakan ini, maka rasa optimisme muncul kembali setelah selesainya ramai-ramai merayakan tahun baru yang sulit mematuhi protokol kesehatan covid. Memang ada peningkatan jumlah pasien terpapar virus corona, tetapi dengan kabar baru tentang vaksinasi ini rasa ketakutan masyarakat diharapkan semakin menurun.

Bahkan Kota Medan yang sempat bertahan di zona merah penyebaran Covid, kini telah turun menjadi zona oranye. Dengan masuknya vaksin ini, maka kita optimis dalam waktu dekat kota Medan akan turun menjadi zona hijau.

Dengan kemauan dan kesediaan presiden, gubernur, bupati/wali kota hingga pemerintahan desa menjadi yang pertama divaksin, apakah masih ada keraguan kita untuk divaksin?. Sangat disayangkan jika hal itu diragukan hanya untuk tujuan merusak kepercayaan kepada pemerintahan Jokowi.

Sebagai orang-orang berpendidikan, secara ilmiah tentu memahami setiap tindakan itu punya dampak baik dan sampingannya. Tetapi kita yakin dampak sampingannya sudah diminimalisir dan dampak baiknya semaksimal mungkin. Jangan sampai dampak negatif sampingannya yang dibesar-besarkan, tetapi dampak baiknya malah dikecilkan hanya untuk tujuan dan kepentingan tertentu.

Jadi tak perlu ragu lagi. Mustahil pemerintah mencelakai rakyatnya hingga mengeluarkan anggaran puluhan triliun rupiah untuk vaksinasi. Selamat menjalani vaksinasi. (*)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru