Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 03 November 2025

Melawan Kanker pada Anak

Redaksi - Senin, 15 Februari 2021 10:59 WIB
472 view
Melawan Kanker pada Anak
Internet
Ilustrasi
Pada hari ini, 15 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Anak sedunia. Berbicara mengenai penyakit kanker memang tak ada habisnya, karena menakutkan setiap orang dan saat ini menjadi penyakit pembunuh nomor tiga di dunia setelah jantung dan stroke.

Namun penyakit kanker orang dewasa dan anak itu berbeda. Perbedaan paling menyolok antara kanker anak dan kanker dewasa adalah tingkat kesembuhannya. Umumnya, kanker anak lebih mungkin sembuh dibandingkan kanker pada orang dewasa.

Saat pertengahan 1960-an diketahui bahwa kanker pada anak seperti leukemia tidak dapat disembuhkan. Namun seiring berkembangnya zaman, 70 persen leukemia pada anak sudah berhasil ditangani. Hal ini berbeda dengan kanker pada orang dewasa yang perkembangan penyembuhannya tidak terlalu signifikan. Kemungkinan kesembuhan kanker anak lebih tinggi karena ditinjau dari segi biologis, jenis kanker anak dan kanker dewasa berbeda.

Umumnya, hampir semua kasus kanker yang terjadi pada orang dewasa adalah "karsinoma" yang tumbuh di jaringan epitel, seperti kanker prostat, kanker payudara, kanker rahim, atau kanker leher rahim.

Sedangkan pada anak, kanker yang terjadi merupakan "sarkoma" yang tumbuh pada jaringan muda atau embrional pada tubuh, seperti jaringan saraf, tulang, kelenjar limfoma, dan otot. Jenis kanker yang paling banyak dialami oleh anak yaitu kanker darah, kanker otak, kanker limfoma, dan kanker tulang.

Karsinoma pada kanker dewasa dan sarkoma pada kanker anak merupakan dua hal yang sangat berbeda dari segi jenis, tempat tumbuh, serta cara pertumbuhannya, walaupun sama-sama menyebabkan kanker.

Karsinoma lebih banyak ditemukan pada usia lanjut, sel-sel kankernya tumbuh sebagai akar-akar di berbagai jaringan, sehingga mudah sekali menyebar. Sedangkan sarkoma, atau dikenal juga sebagai tumor ganas, menyerang sel-sel muda dan tumbuh merata ke jaringan-jaringan.

Berbagai penelitian telah menemukan, pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi lebih efektif untuk mengatasi sarkoma yang terjadi pada anak-anak, apalagi jika tumbuh pada jaringan muda. Sementara, untuk jenis kanker yang berjenis karsinoma, kemoterapi dan radiasi lebih resisten.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa pengobatan pada kanker anak, tidak hanya mengakibatkan sel embrio atau sel muda mati, tetapi juga menyebabkan penuaan dini pada sel normal.

Saat sel normal menua, sel akan melakukan regenerasi dengan cepat untuk menggantikan sel yang telah rusak. Hal inilah yang tidak terjadi secara signifikan pada orang dewasa, karena biasanya kemampuan regenerasi sel mereka semakin menurun seiring bertambahnya usia.

Orang dewasa, khususnya lansia, memiliki kemampuan pulih dari penyakit lebih lambat dibandingkan anak-anak. Belum lagi adanya penyakit lain, seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru-paru yang dapat memperlambat pengobatan kanker.

Meski terdapat perbedaan, kanker tetap memiliki peluang sembuh yang lebih besar apabila ditemukan sedini mungkin. Itu sebabnya, kita diminta rutin melakukan pemeriksaan dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari faktor pemicu kanker yang berasal dari lingkungan.

Kita tahu kanker merupakan penyakit tidak menular, namun bisa mematikan jika penanganannya tidak cepat dan tepat.

Apa upaya yang perlu kita lakukan pada anak-anak agar terhindar kanker?

Seorang ibu bisa mengupayakan agar bayinya tumbuh menjadi anak sehat sehingga nanti dewasa tidak terkena kanker. Untuk bayi baru lahir perlu diberikan ASI. Karena ada penelitian 30 persen anak yang diberi ASI terlindungi dari leukemia (kanker darah).

Untuk itu peran orangtua dan keluarga sangat dibutuhkan mendorong agar istri/ibu tetap memberikan ASI-nya kepada anak. Jangan gara-gara anggapan yg belum tentu benar demi menjaga fisik, ibu tega hanya memberi susu formula kepada bayinya. Hal ini perlu kampanye dan sosialisasi secara masif dan menarik yang dilakukan stakeholder.

Kemudian perhatikan tumbuh kembang anak, jaga asupan makanan bergizi dan tidak jajan sembarangan di sekolah atau tempat lainnya. Hal ini terkesan mudah dilaksanakan, namun faktanya sangat bnyak orangtua yang abai.

Melalui Hari Kanker Anak Sedunia kita diingatkan kembali untuk mengikuti anjuran para ahli kesehatan demi mencegah dan mengobati penyakit kanker. Jangan kalah dengan kanker, pengetahuan dan empati kita merupakan lawan ampuh mengatasinya. (***)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru