Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 03 November 2025

Aksi Heroik Para Ibu Berantas Judi

Redaksi - Rabu, 24 Februari 2021 09:56 WIB
369 view
Aksi Heroik Para Ibu Berantas Judi
Foto Istimewa
Ilustrasi judi

Wilayah bagian utara Kota Medan memang unik. Setelah kemarin hangat masalah tawuran antar-warga di Belawan, kini ada berita yang sangat menarik di kawasan Marelan. Aksi heroik para ibu rumah tangga itu "mempermalukan" aparat keamanan.

Dilaporkan, puluhan warga didominasi para ibu rumah tangga (IRT) menggerebek dua lokasi permainan mesin ketangkasan tembak ikan, yang diduga kuat telah dimodifikasi menjadi mesin permainan judi, di Lingkungan 1, Kelurahan Payapasir, Kecamatan Medan Marelan, Senin (22/2) sore.

Dalam aksi tersebut, dua mesin judi tembak ikan yang beroperasi di salah satu bangunan di Jalan Paluh Nibung dipecahkan warga dengan menggunakan batu dan martil.

Selanjutnya, dengan berjalan kaki massa mendatangi sebelah ruko di Jalan Kapten Rahmad Buddin, Marelan, yang selama ini dijadikan sebagai tempat permainan judi tembak ikan yang telah beroperasi dalam waktu yang cukup lama.

Namun saat massa tiba di lokasi, pintu ruko tergembok dari luar. Sejumlah ibu rumah tangga tampak berulang kali menggedor pintu, bahkan di antaranya berupaya merusak gembok dengan menggunakan martil, sehingga dari luar jelas kelihatan di dalam ruko tersebut terdapat dua mesin judi tembak ikan.

Hal tersebut membuat para ibu rumah tangga semakin tersulut emosinya untuk segera membongkar pintu ruko.
Menyikapi aksi massa tersebut, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, Iptu Andy dan Kanit Intel, Iptu R Oppusunggu serta sejumlah anggota TNI AD berupaya menenangkan warga dan berjanji akan mengamankan mesin judi tembak ikan yang berada di dalam ruko.

Beberapa saat kemudian, setelah pintu ruko dapat dibuka, petugas kepolisian dan sejumlah anggota TNI AD menyita dua unit mesin judi tembak ikan dan memboyongnya ke komando dengan menggunakan truk sampah, tidak ada oknum maupun pihak tertentu maupun pemain judi tembak ikan yang diamankan polisi.

Mengapa para ibu nekat bertindak "main hakim" sendiri? Mereka mengaku resah, setiap hari anak-anak kerjanya asik main judi tembak ikan, bahkan sampai ada yang menggadai sepedamotor orangtuanya.

Dari catatan SIB, aksi para ibu rumah tangga memberantas perjudian dengan caranya sendiri di sekitar kawasan itu bukan yang pertama kali. Kejadian hampir serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu di Kecamatan Medan Labuhan.

Mengapa ini bisa terjadi? Jelas aparat keamanan mereka anggap tidak mampu menyelesaikan persoalan judi yang sudah sangat mengganggu masyarakat, khususnya para kaum ibu. Mereka khawatir masa depan anak-anak mereka hancur karena tidak mau belajar dan terjerumus pada tindak kriminal.

Mereka mungkin juga menganggap percuma melapor ke Kepling, lurah atau bahkan pihak aparat keamanan, karena tidak sesuai dengan harapan. Atau bisa jadi mereka sudah melaporkan masalah judi itu tapi belum ada tanggapan atau tindakan yang memuaskan. Padahal sudah jelas perjudian di negeri ini dilarang dan melanggar hukum bagi yang melakukannya. Dengan bertindak sendiri tanpa formalitas mereka menganggap semua bisa cepat selesai.

Tetapi dengan tindakan para ibu itu secara langsung sudah membuat aparat terkait dipermalukan. Mereka sudah tidak dianggap, karena para ibu seperti "Film Rambo" berbuat menegakkan hukum dengan caranya sendiri demi menyelamatkan masa depan keluarganya.

Hal ini seharusnya menjadi pelajaran semua pihak, khususnya aparat keamanan, agar sensitif dengan permasalahan masyarakat. Apalagi soal judi, tanpa laporan masyarakat pun, aparat harus bertindak cepat, menangkap pelaku, fasilitator, pemilik mesin judi dan sebagainya.

Dengan cara pembiaran adanya permainan judi, tentu masyarakat bertanya-tanya, apakah ada unsur kesengajaan membiarkan karena sudah terima upeti. Atau justru oknum aparat yang merupakan pemilik tempat judi itu. Perlu ditelusuri dan segera dilakukan tindakan. Kita tidak mau lagi dipermalukan masyarakat.

Kita berharap adanya aksi unik para ibu ini menjadi perhatian serius para pimpinan keamanan. Tumbuhkan lagi kepercayaan masyarakat, jangan sampai hilang ditelan sikap yang tak profesional. Tunjukkan bahwa kita ada karena masyarakat. (***)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru