Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 02 November 2025

Bermanfaat Bagi Sesama

Redaksi - Minggu, 21 Maret 2021 15:55 WIB
576 view
Bermanfaat Bagi Sesama
dictio.id
Tolong Menolong 
Paskah 2021, yaitu Hari Kebangkitan Yesus Kristus tidak lama lagi akan dirayakan. Bagi umat kristiani, Paskah merupakan salah satu hari penting dan biasanya dirayakan secara besar-besaran. Paskah merupakan bukti bahwa Yesus Kristus sebagai manusia biasa telah bangkit dari liang kubur (kematian). Tidak ada seorang manusia biasa yang bangkit dari kematian, kecuali Yesus Kristus. Sehingga Paskah merupakan bukti bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.

Mengingat sakralnya Paskah ini, maka di Sumut, umat kristiani telah membentuk panitia perayaan yang digabungkan dengan panitia Natal Oikumene 2021. Acara menjelang hingga puncak perayaan sudah dirancang sedemikian rupa dengan memadukan acara secara langsung dan virtual. Sehingga tidak sampai mengumpulkan massa yang sangat banyak untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sedangkan acara langsung hanya menghadirkan para tokoh-tokoh agama, panitia dan pejabat pemerintahan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Panitia juga telah melakukan audiensi kepada kepada Gubernur Sumut dan Ketua DPRD Sumut untuk memberitahukan perayaan hari besar umat kristiani ini. Sama dengan kebiasaan pada tahun-tahun sebelumnya, panitia juga melaporkan keterbatasan anggaran dengan harapan bisa mendapatkan bantuan dari anggaran pemerintah.

Umat tentu saja berharap agar perayaan hari besar ini jangan dianggap hanya rutinitas belaka sebagaimana perayaan lainnya yang secara rutin dilakukan setiap tahun. Namun diharapkan memberikan efek dan manfaat positif, khususnya dalam meningkatkan iman dan kasih yang juga diwujudkan dengan meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

Hal ini jugalah yang diharapkan Gubernur Sumut saat menerima panitia, Kamis (18 Maret 2021). Kita belum tahu dukungan apa yang akan diberikan Gubernur pada perayaan Paskah ini nantinya, tetapi pernyataan Gubernur akan mendukung penuh sungguh sangat melegakan umat, khususnya panitia yang bekerja keras untuk mensukseskannya.

Panitia juga harus bisa memaknai pernyataan Gubernur bahwa kegiatan agama sudah pasti bermanfaat bagi umat. Sehingga harus bisa menjabarkan dalam pelaksanaan bahwa perayaan Paskah dan hari besar lainnya, selain bermanfaat bagi umat kristiani yang merayakannya, tetapi juga harus bermanfaat bagi semua warga tanpa memandang SARA (Suku Agama dan Ras).

Pernyataan Gubernur ini tentu saja ditujukan bukan hanya kepada umat kristiani yang akan merayakan Paskah, tetapi juga bagi semua umat beragama. Sehingga harus bisa dijabarkan bagaimana caranya melibatkan umat beragama lainnya dalam perayaan ini tanpa mengganggu kesakralannya.

Jika hal ini bisa dilakukan, maka dengan sendirinya akan memunculkan saling pengertian dan saling menghargai sesama umat yang sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga akan terbangun kerukunan dan persaudaraan secara alami tanpa harus dipaksakan. Sekaligus juga menghindari upaya menjelek-jelekkan ajaran agama kelompok tertentu.

Sebagai gambaran dalam pelaksanaan kegiatan MTQ di beberapa daerah sudah menerapkan adanya kerukunan itu. Dalam pawai pembukaan, bukan hanya peserta yang beragama Islam yang terlibat, tetapi juga umat yang beragama lainnya untuk mendukung kegiatan itu. Dukungan itu bukan karena direkayasa, tetapi secara alami karena sudah merasa saudara sendiri.

Salah satu kunci terbangunnya persaudaraan secara alami itu, adanya keterbukaan dan kejujuran di antara sesama umat. Jangan sampai manis-manis di bibir dalam membicarakan kerukunan dan persaudaraan, tetapi harus komit membuktikan kerukunan itu, yaitu supaya kata sesuai dengan perbuatan.

Demikian halnya perayaan Paskah ini, kita harapkan juga dapat meningkatkan kesadaran kita, khususnya umat kristiani betapa pentingnya kerukunan dengan sesama. Kita mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edy Rahmayadi yang telah menggugah hati dan pikiran kita, sehingga perayaan hari besar ini bisa bermanfaat bagi semua warga. Itu jugalah makna kebangkitan Yesus Kristus yang akan kita rayakan, karena Yesus Kristus bukan hanya juruselamat umat kristiani saja tetapi juga merupakan juruselamat dunia tanpa memandang SARA.(*)
Sumber
: Hariansib.com edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru