Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 10 Juli 2025

Tidak Kunjung Diperbaiki, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Dusun Simpang Empat Blokir Jalan Besar Torgamba-Simpang Empat

Redaksi - Selasa, 10 November 2020 20:17 WIB
698 view
Tidak Kunjung Diperbaiki, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Dusun Simpang Empat Blokir Jalan Besar Torgamba-Simpang Empat
Foto: SIB/ Rudi Afandi Simbolon
Blokir Jalan: Warga Dusun Simpang Empat Kecamatan Torgamba memblokir ruas jalan besar Torgamba-Simpang Empat Cikampak Desa Aek Batu Kecamatan Torgamba yang rusak akibat kerap dilintasi tru
Torgamba (SIB)
Warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Simpang Empat memblokir ruas Jalan Besar Torgamba-Simpang Empat, Dusun Cikampak Simpang Empat, Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Selasa (10/11/2020).

Mereka mendesak kontribusi perushaaan perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang angkutannya saban hari melintasi ruas jalan itu, untuk menperbaiki jalan yang kini kondisinya rusak parah.

Pengamatan wartawan, pemblokiran dilakukan masyarakat di ruas jalan yang rusak, sejak pukul 10.00 WIB.

Mereka memblokir dengan cara memalang badan jalan, sehingga tidak satupun kendaraan roda empat, khususnya pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dan Crude Palm Oil (CPO) milik perusahaan dapat melintas.

Akibatnya, kemacetan panjang kendaraan pun terjadi.

Ratusan truk pengangkut TBS kelapa sawit maupun CPO terpaksa mengantre di sepanjang ruas jalan itu, baik dari arah Cikampak menuju Aek Torop maupun sebaliknya.

Tidak berselang lama, satu unit greder milik PT AEP diterjunkan ke lokasi untuk memperbaiki badan jalan yang rusak.

Meski begitu, tindakan tersebut tidak mengurungkan niat warga untuk memblokir ruas jalan tersebut.

Salah seorang koordinator dalam aksi itu, Dian Irawansyah mengatakan, aksi tersebut sebelumnya sudah disampaikan kepada perusahaan. Menurutnya, pada aksi sebelumnya pihak perusahaan sudah berjanji untuk turut memperbaiki kerusakan jalan tersebut, namun tidak ditepati.

"Kerusakan jalan ini terjadi sudah bertahun-tahun. Kami meminta pertanggungjawaban perusahaan terkait kerusakan jalan ini. Angkutan perusahaan merupakan penyumbang terbesar kerusakan badan jalan ini," katanya.

Tokoh masyarakat setempat, Miran Widodo yang hadir dalam aksi itu mengatakan, kerusakan jalan tersebut sudah berkali-kali disampaikan kepada perusahaan, namun tidak ada tindak lanjut.

Dia pun mempertanyakan kemana dana Corporate Social Responsibilty (CSR) perusahaan dialokasikan.

"Apakah dana CSR itu untuk kepentingan seseorang atau kemana dialokasikannya. Mengapa sejauh ini tidak ada kontribusi dan upaya dari perusahaan untuk ikut menperbaiki ruas jalan ini. Kami berharap pihak kepolisian menelusuri kemana alokasi dana CSR perusahaan," katanya.

Hingga berita ini dilansir, warga masih melakukan pemblokiran jalan dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Mereka menuntut agar perusahaan datang dan merealisasikan janji untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru