Tarutung (SIB)
Warga Partali Julu, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara menyesalkan pembagian sembako yang dilakukan Sarulla Operation Limited (SOL) perusahaan pengelola pembangkit listrik tenaga panas bumi di Pahae, Tapanuli Utara, tidak tepat sasaran dan dapat memicu perpecahan (penegelompokan) di tengah masyatakat.
Pernyataan tersebut disampaikan warga Dusun III Desa Partali Julu, Tarutung antara lain Hannas Siahaan (Op Frans), Tumpal Malau, Binton Sianturi, Kamis (21/5/2020), kepada wartawan setelah melihat dan mengamati pembagian sembako yang dilakukan SOL di lingkungan Dusun III Desa Partali Julu.
Hannas Siahaan menyebutkan pembagian tersebut tidak tepat sasaran karena ada warga yang benar-benar membutuhkan secara ekonomi pas-pasan ternyata tidak mendapat. Sementara warga yang secara ekonomi bisa dikatakan mencukupi mendapatkan sembako.
"Kita tahu SOL adalah perusahaan besar, harusnya tidak diskriminatif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat. Bahkan bantuan SOL tepatnya diberikan kepada seluruh masyarakat Tapanuli Utara bukan hanya segelintir orang," sebutnya.
Pensiunan TNI ini menegaskan, pihaknya memprotes pembagian sembako yang dilakukan bukan untuk maksud mendapat bantuan tersebut karena belum tergolong pihak yang sangat membutuhkan terkait dampak pendemi Covid-19. Tapi ada sejumlah masyarakat yang membutuhkan tapi tidak mendapat.
Ia curiga pemberian bantuan yang diberikan SOL bukan murni tujuan kemanusiaan karena tidak jelas ketentuan masyarakat penerima bantuan. "Mungkin di SOL ada orang mau cari panggung disituasi Covid-19 seolah-olah peduli tapi tujuannya tidak murni kemanusiaan. Soalnya yang diberikan bantuan tidak tepat sasaran," sebutnya.
Tumpal Malau mengatakan bahwa pihaknya mendapat informasi dimana data penerima bantuan tidak jelas dan seakan-akan dibuat-buat. Pasalnya ada dalam daftar sebagai penerima ternyata tidak lagi tinggal di Dusun III.
Begitu juga warga yang secara administrasi bukan warga Desa Partali Julu tapi tinggal di desa tersebut mendapat bantuan. "Pembagiannya tidak merata, ada janda yang mendapat sementara duda tidak mendapat," sebutnya.
Selanjutnya Binton Sianturi mengaharapkan dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat, SOL melibatkan Kepala Dusun (Kadus) agar kegiatannya terkordinir. Terutama dalam pendaataan warga karena Kadus sudah pasti lebih mengenali masyarakatnya.
Sementara HRD SOL Ivan Simangunsong yang membagikan sembako kepada warga, saat dikonfirmasi hariansib.online melalaui telepon selularnya, Kamis (21/5/2020), mengatakan bantuan yang diberikan bukan dari perusahaan akan tetapi dikumpulkan dari karyawan SOL yang tinggal di perumahan SOL.
Terkait data calon penerima bantuan disebutkannya diperoleh dari Kaur Desa Partali Julu dan Kadus Dusun III Partali Julu. "Kami tidak punya update data warga, makanya ada yang sudah pindah jadi penerima. Saat pembagian terpaksa kami lakukan secara on the spot," sebutnya. (*)