Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 04 Juli 2025

BIN Bantah Tudingan Impor Mortir dari Serbia untuk Operasi Papua 2021

Redaksi - Jumat, 17 Juni 2022 11:05 WIB
745 view
BIN Bantah Tudingan Impor Mortir dari Serbia untuk Operasi Papua 2021
Foto: Ist/harianSIB.com
Badan Intelijen Negara (BIN).
Jakarta (SIB)
Sebuah laporan dari kelompok pemantau senjata berbasis di London menyebut Badan Intelijen Negara (BIN) membeli hampir 2.500 mortir dari Serbia untuk operasi di Papua pada 2021. BIN membantah laporan itu.

Dilansir dari Reuters, Kamis (16/6), merujuk laporan dan foto yang diberikan oleh Conflict Armament Research (CAR), mortir-mortir itu disebut dijatuhkan dan digunakan dalam penyerangan terhadap delapan desa di Papua. Lembaga telik sandi itu juga disebut tidak melaporkan pembelian mortir tersebut ke DPR.

CAR dalam laporannya juga menyebutkan bahwa mortir tersebut diproduksi oleh produsen senjata milik negara Serbia, Krusik. Mortir tersebut kemudian dilaporkan dimodifikasi untuk dijatuhkan dari udara, alih-alih ditembakkannya dari tabung mortir.[br]

Selain itu, CAR menyebut senjata yang dikirim untuk BIN termasuk 3.000 inisiator elektronik dan tiga perangkat pengatur waktu yang biasanya digunakan untuk meledakkan bahan peledak.

CAR juga melaporkan peluru mortir 81 mm digunakan dalam serangan di sejumlah desa Papua pada Oktober 2021. CAR menyebut Serbia telah mengkonfirmasi bahwa nomor lot pada cangkang mortir yang digunakan di Papua itu merupakan salah satu yang dibeli BIN.

Bantah
Deputi II Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN Mayjen Edmil Nurjamil membantah institusinya mengimpor mortir. Edmil juga menegaskan BIN tidak memiliki senjata tersebut.

"Tidak ada. Kita nggak punya peralatan itu. Milik TNI itu," kata Edmil di kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (16/6).[br]

Edmil menyampaikan senjata artileri yang ditemukan di Papua merupakan milik TNI. BIN, tegasnya, tak pernah membeli mortir dari Serbia.

"Nggaklah. Ya itu kan pangdamnya sudah mengakui itu senjata TNI. Kita nggak main-main begitu, Mas. Panglima Kodam itu. Kan sudah menyampaikan yang bulan apa itu," tegasnya. (detikcom/a)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru