Jakarta (SIB)
Polri mendatangkan instruktur profesional dari Conventry University, Inggris untuk manajemen pengamanan sepakbola.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut kehadiran instruktur dari Inggris ini sebagai komitmen untuk meningkatkan kualitas pengamanan sepakbola RI.
"Sembilan hari telah melakukan kegiatan pelatihan stadium untuk persiapan pengamanan bola, jadi sebagaimana komitmen Polri bahwa Polri akan terus melaksanakan peningkatan kualitas dari pengamanan, khususnya terkait dengan penyelenggaraan kompetisi besar, khususnya sepakbola," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/2).
Kursus Manajemen Pengamanan Stadion ini diikuti 66 personel. Masing-masing 56 orang personel Polri dan 10 orang dari Kemenpora, Kementerian PUPR, Kemenkes, PSSI, hingga PT LIB.
Sigit menuturkan Polri terus melakukan perbaikan untuk menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat dalam penyelenggaraan kompetisi olahraga serta untuk memajukan iklim keolahragaan nasional.
Salah satu bukti keseriusan Polri dengan diterbitkannya Perpol Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.
"Kemudian bisa ditentukan dengan kapasitas yang ada dan pintu-pintu keluar, pintu masuk, exit, kemudian bagaimana kesiapan kesehatan yang ada, semuanya menjadi satu kesatuan," sambungnya.
Lebih lanjut, Polri akan mengirimkan beberapa personelnya ke luar negeri. Personel tersebut nantinya akan melakukan studi banding untuk mendapatkan pengetahuan tentang pengamanan sepakbola sesuai standar internasional.
"Kita juga akan memberangkatkan beberapa orang ke luar untuk melaksanakan studi banding sehingga kita bisa mendapatkan suatu gambaran tentang pengamanan dari beberapa negara yang saat ini sudah melaksanakan standar FIFA internasional," kata Sigit.
Sigit menyebut personel-personel itu diharapkan akan mendapat gambaran yang berbeda di luar negeri. Tentunya hal ini akan dikolaborasikan dengan sistem pengamanan di Indonesia.
"Dengan demikian kita bisa mendapatkan berbagai macam informasi-informasi, gambaran-gambaran kalau memang mungkin berbeda, namun demikian itu akan menjadi satu pemahaman yang kita akan kolaborasikan," katanya.
"Tentunya akan menjadi satu pemahaman yang kemudian kita bisa kolaborasikan untuk semakin meningkatkan sistem pengamanan sepakbola yang ada di Indonesia," sambungnya.
Standar FIFA
Sigit mengakui sedikit anggota Polri yang paham aturan pengamanan sepakbola.
"Tentunya pengaturan pengamanan (sepakbola), ini tentunya menjadi hal baru untuk kita karena memang terus terang beberapa waktu yang lalu, minim anggota kita yang paham terkait dengan aturan-aturan," kata Sigit.
Sigit lalu menyinggung Tragedi Kanjuruhan. Dia mengatakan peristiwa itu membuat Polri harus melakukan perubahan-perubahan dengan cepat.
"Dengan adanya peristiwa tersebut, mau tidak mau kita harus segera melakukan perubahan-perubahan dengan cepat. Dan tidak berhenti sampai di situ. Kita juga terus berupaya terus meningkatkan kemampuan," tutur dia.
"Dan alhamdulillah hari ini adalah penutupan dari kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM kita, dengan menghadirkan langsung para pelatih-pelatih dari Coventry University," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, Polri berkomitmen menjaga marwah persepakbolaan Indonesia untuk tetap pada standarnya. Sigit mengatakan pihaknya siap memajukan persepakbolaan Indonesia hingga ke luar negeri.
"Dan ini tentunya menjadi komitmen kepolisian dan momentum kita seluruh penyelenggara dan pencinta sepakbola untuk terus mengangkat, mempersiapkan SDM-SDM kita, untuk siap menyelenggarakan event-event, baik di dalam negeri maupun internasional," terang dia.
"Yang betul-betul memenuhi harapan kita, dan bagaimana mewujudkan sepakbola sesuai standar FIFA internasional," pungkas Sigit. (detikcom/d)