Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 09 Juli 2025

Demo BBM di Istana Bogor, Mahasiswa Terobos dan Rusak Kawat Duri

* Perwakilan KSP Temui Pendemo di Patung Kuda Jakarta
Redaksi - Jumat, 16 September 2022 09:47 WIB
394 view
Demo BBM di Istana Bogor, Mahasiswa Terobos dan Rusak Kawat Duri
(Muchamad Sholihin/detikcom)
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor itu mulai melakukan aksinya sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis (15/9/2022). 
Bogor (SIB)
Sekelompok mahasiswa berdemonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Jl Jenderal Sudirman atau sekitar 500 meter dari pintu utama Istana Bogor.

Mahasiswa merusak dan menerobos pagar kawat berduri yang dipasang polisi di lokasi aksi.

Pantauan, Kamis (15/9), pukul 15.15 WIB, kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor itu mulai melakukan aksinya sekitar pukul 15.00 Wib.

Massa mahasiswa mulai tiba di titik aksi Jl Jenderal Sudirman Kota Bogor sekitar pukul 15.00 WIB.

Mereka memulai aksi demo BBM dengan mendorong motor dan membawa keranda ditutup kain putih bertulisan 'BLT NOT SOLUSI'.

Massa mahasiswa sempat berhenti di depan kawat berduri yang dipasang polisi sebagai batas akses menuju Istana Bogor bagi para pendemo. Jaraknya, hanya sekitar 500 meter dari pintu utama Istana Bogor.

Setelah sempat melakukan orasi sekitar 5 menit, massa mulai merusak pagar kawat berduri dengan cara diinjak-injak. Tak lama kemudian, pagar kawat berduri pun roboh dan massa menerobos melewatinya.

Massa lalu berhadap-hadapan dengan kepolisian. Peserta demo BBM membakar ban bekas di hadapan polisi.

Arus lalu lintas Jl Jenderal Sudirman, Kota Bogor, ditutup sementara karena massa menutupi jalan menuju pintu utama Istana Bogor.

"Iya, ada rekayasa lalin, tapi situasional ya. Jl (Jenderal) Sudirman ditutup selama demo berlangsung.

Sebagian Jl Sudirman. Info awal demo digelar pukul 13.00 WIB," kata Kabag Ops Polresta Bogor Kompol Prasetyo.[br]





Temui Pendemo
Massa BEM Seluruh Indonesia (SI) juga menggelar aksi unjuk rasa terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pemerintah disebut telah berusaha menekan harga BBM.

"Pemerintah justru berusaha menekan harga BBM di Indonesia tetap terjangkau dengan caranya apa? Menaikkan besaran anggaran subsidi, yang tahun lalu itu Rp 188 triliun, tahun ini sudah dinaikkan ke angka Rp 502 triliun," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo di Patung Kuda usai menemui massa aksi, Kamis (15/9).

Abraham mengatakan harga minyak dunia mengalami kenaikan.

Menurutnya, saat ini pemerintah masih menyesuaikan harga agar tidak mempengaruhi subsidi.

"Kenapa masih perlu penyesuaian? Karena harga minyak di dunia itu mengalami lonjakan yang luar biasa, dari yang awalnya US$ 60-an per barel mencapai di atas US$ 100 per barel, tentunya akan mempengaruhi besaran subsidi yang bisa diberikan pemerintah," katanya.

Lebih lanjut, Abraham mengatakan pemerintah masih terus berusaha menyesuaikan harga BBM.

Dia menyebut pemerintah berusaha memberikan skema bantuan sosial kepada masyarakat.

"Sekarang pemerintah ketika harus menyesuaikan harga BBM, pemerintah memprioritaskan perlindungan terutama kepada kelompok ekonomi rentan. Caranya apa? Dengan memberikan 3 skema bantuan sosial, pertama adalah BLT BBM, bantuan subsidi upah, dan bantuan subsidi transportasi," katanya.

"Jadi harapannya meskipun ada 107 negara yang sedang menghadapi krisis energi, Indonesia bisa melewati krisis energi ini dengan baik. Memang peran pemerintah tugas dari pemerintah itu harus bisa terus menjelaskan kepada masyarakat apa alasan-alasan yang mendasari mungkin kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan aspirasi dari beberapa masyarakat," sambungnya.

Sebelumnya, Massa BEM Seluruh Indonesia (SI) melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus).

Perwakilan dari Kantor Staf Presiden (KSP) menemui pendemo dan berjanji mencatat aspirasi mereka.

Pantauan detikcom di lokasi pukul 15.06 WIB, Kamis (15/9), tampak Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo mendatangi massa aksi. Dia kemudian naik ke mobil komando.

"Nama saya Abraham Wirotomo dari Kantor Staf Presiden. Saya ditugaskan langsung oleh pimpinan. Nanti kita akan catat dan sampaikan," kata Abraham.

"Keputusan ini adalah keputusan negara dari pemerintah dan DPR," sambungnya.

Setelah mendapat kertas yang berisi tuntutan, dia tampak turun dari mobil komando. Dia berjanji menyampaikan aspirasi pendemo.

"Saya akan sampaikan ini kepada para pimpinan," ujarnya. (detikcom/c)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru