Medan (SIB)
Putra Batak dari Sumut, Helman Sitohang, mengukir sejarah baru di sektor moneter internasional karena menjadi orang Indonesia pertama yang mengisi posisi penting di bank terkemuka di dunia, Credit Suisse Asia Pasific. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu masuk dalam dewan eksekutif bank investasi asal Swiss, di Zurich.
Helman Sitohang masuk dalam bank investasi ternama dunia itu setelah dinilai sukses dan berprestasi mengantarkan bisnis Alibaba ke lantai bursa melalui Initial Public Offering (IPO) yang merupakan IPO terbesar di dunia dengan nilai yang mencapai US$ 25 miliar atau sekitar Rp 337,5 triliun (kurs Rp 13.500). Bank Credit Suisse bergerak di bidang layanan investment banking dan wealth management, yang beroperasi di Australia, China, Jepang, Korea, India, Pakistan dan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.
"Hanya saja, publikasi finenews.com tentang Credit Suisse Maelstrom Engulfs Top Banker in Asia edisi 21 April 2021, menunjukkan fakta bahwa pertemuan para pemimpin perusahaan (CEO) yang digelar Forbes di Sangri-La Hotel, Jakarta, 29 November 2016, merupakan tahun ketiga bagi Helman 'memimpin' bank Credit Suisse Asia Pasific. Bisa dibilang, Helman sempat luput 3-5 tahun dari publik negeri ini," ujar Ir Raya Timbul Manurung MSc, praktisi jasa investasi IMT-GT, kepada SIB melalui hubungan selluler dan WA, ketika menyebar (share) video cover Helman pada majalah Forbes, Sabtu (29/5).
Bank Investadi Credit Suisse beroperasi spesifik di bidang investment banking dan wealth management bagi kalangan nasabah korporasi besar di dunia. Jumlah nasabahnya memang di Asia memang tidak sebanyak nasabah di negara lain, tapi skala transaksinya terbilang besar. Investment banking adalah produk-produk capital markets, IPO, rights issue, dan bond.
Helman dalam wawancara khusus dengan finenews, menyebutkan transaksi untuk produk-produk layanan investasi tersebut juga diproyeksikan untuk pangsa nasabah di Indonesia, dengan membawa investor-investor luar untuk masuk dan berpartisipasi.
"Kita punya jasa brokerage di Asia dengan ranking Top-3. Aktivitasnya seperti bank-bank lain untuk fixed income products, foreign exchange, credit products, dengan layanan jual beli bond dalam jumlah besar. Kalau ada transaksi yang nasabah mau lepas atau mau beli bond, kita juga punya interest rate effects, credit products, dan advis masalah financing. Biasanya kita menangani masalah financing skalabesar yang jumlahnya ratusan juta bahkan miliaran dolar," ujar Helman.
Dia menyebutkan beberapa contoh realisasi dua-tiga tahun terakhir, seperti transaksi IPO Alibaba yang jadi terbesar di Asia Pasific. Credit Suisse berada di posisi yang paling kiri, yang artinya paling besar sebagai perancang utama (prime arranger) untuk Alibaba yang bernilai sekitar US$ 25 billion, dan terbesar dalam sejarah di dunia yang meliputi Amerika, Eropa, Asia.
Contoh lainnya adalah realisasi transaksi perusahaan ChemChina di China, yang membeli perusahaan di Syngentadi Swiss (seperti Bayer) yang bergerak di agribisnis. Di Indonesia, Helman sebut IPO terbesar yang telah terealisasi adalah Bank Mandiri dan Telkom. Sedangkan Trans Retail dari CT Corp dan Prodia PT Prodia Widyahusada sedang dalam proses persiapan IPO.
Tentang posisi Credit Suisse untuk pendanaan perusahaan-perusahaan di Indonesia, Helman memaparkan bank ini justru paling aktif di Indonesia untuk layanan pendanaan, advis dan konsultansi pasar modal atau dolar bond. Secara khusus Helman Sitohang juga menyebutkan Indonesia adalah salah satu negara yang punya prospek dan potensi ekonomi yang bagus di masa depan.
"Bahkan, di tengah-tengah kondisi ketidakpastian perekonomian dunia pada dua--tiga tahun terakhir ini, tidak banyak negara yang mempunyai peluang pertumbuhan (growth opportunity) seperti Indonesia," katanya sembari menegaskan bank Credit Suisse Asia Pacifik juga sama seperti bank biasa yang melayani jasa interbank seperti deposito, menerbitkan obligasi (bond) dan prospective market," tegasnya. (A05/detikfin/d)