Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 04 Juli 2025

Kalahkan Inggris dan Prancis, Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Ekonomi Terbesar Dunia

* 97 Persen Analis Menyatakan Indonesia tak Akan Resesi Tahun Depan
Redaksi - Senin, 31 Oktober 2022 10:33 WIB
1.550 view
Kalahkan Inggris dan Prancis, Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Ekonomi Terbesar Dunia
Met/harianSIB.com
Ilustrasi Kota Jakarta
Jakarta (SIB)
Indonesia secara resmi masuk dalam daftar 10 negara dengan ekonomi terbesar dunia versi Dana Moneter Internasional (IMF). Bahkan, Indonesia berada di posisi ke-7, di atas Inggris dan Prancis.

Daftar ekonomi terbesar dunia ini mengacu pada tingkat Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mengacu Purchasing Power Parity (PPP). Indonesia mencatatkan PDB sebesar USD 4,02 triliun di 2022.

Angka ini tertuang dalam laporan World Economic Outlook IMF edisi Oktober 2022.

PPP sendiri merupakan salah satu ukuran perbandingan nilai mata uang yang ditentukan oleh daya beli uang tersebut terhadap barang dan jasa di tiap-tiap negara.

Posisi paling atas ditempati oleh China dengan besaran PDB USD 30 triliun, diikuti Amerika Serikat dengan PDB USD 25 triliun, dan India dengan USD 11,6 triliun.

Selanjutnya, Jepang tercatat memiliki PDB USD 6,1 triliun, Jerman mencatatkan PDB USD 5,3 triliun, dan Rusia USD 4,6 triliun.

Sementara, Brasil, Inggris, dan Prancis berada di bawah Indonesia.

Secara berurutan mencatatkan PDB sebesar USD 3,78 triliun, USD 3,77 triliun, dan USD 3,68 triliun.

MEYAKINI
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus melesat sampai akhir tahun ini. Dia juga membuat skenario terkait tantangan yang akan dihadapi pada 2023 mendatang.

Adapun optimisme tersebut muncul karena Indonesia konsisten mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen selama tiga kuartal beruntun sejak triwulan IV 2021.

Dan, itu masih akan terus berlanjut sampai tiga bulan terakhir di tahun ini.

Meskipun, kata Sri Mulyani, di saat yang sama masyarakat harus terkena beban peningkatan harga komoditas, semisal bahan pangan hingga BBM.

"Karena memang masyarakat kita dihadapkan pada ekonomi yang lagi tumbuh bagus. Tiga kuartal berturut-turut kita tumbuh di atas 5 (persen). Meskipun kemarin naik BBM 30 persen, di mana-mana masih macet. Permintaan, consumer confidence masih sangat kuat," ujarnya, Jumat (28/10/).

Menurut Sri Mulyani, optimisme serupa turut terpancar dari tingkat inflasi, yang meskipun naik tapi tidak separah negara lain. Begitu pun untuk nilai tukar rupiah, yang meski terkena Depresiasi tapi masih slightly better than others.

"Sehingga Indonesia punya banyak alasan untuk optimis dan maju. Kuartal ketiga (2022) ini juga kita harapkan momentum pemulihannya masih akan kuat, mungkin bahkan slightly higher dari kuartal II yang 5,4 (persen)," imbuhnya.[br]




Tak Akan Resesi
Terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut bahwa 97% analis menyatakan bahwa Indonesia tak akan resesi tahun depan.

Berdasarkan informasi yang didapat, Indonesia bersama India dan Arab Saudi yang menjadi anggota G20 ekonominya akan masih bertumbuh.

Hal itu disampaikan Sandiaga yang biasa disapa Sandi dalam acara gerakan #DemiIndonesia.

Di mana awalnya dia mengatakan bahwa memang benar kondisi global dihadapi dengan potensi resesi.

"Tahun depan kita menghadapi potensi resesi tetapi kita negara, satu-satunya di mana kita akan bertumbuh bersama India dan mungkin Saudi Arab dalam konteks G20 tahun depan Indonesia, 97% analis menyatakan tidak akan resesi," tegasnya dalam acara gerakan #DemiIndonesia detikcom, di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10).

Ia juga mengatakan saat ini inflasi Indonesia sudah cukup terkendali dari sebelumnya menghadapi lonjakan harga komoditas yang tinggi.

Walaupun saat ini diakui juga masih tinggi, tetapi diklaim bisa teratasi karena pasokan komoditas dalam negeri terpenuhi.

"Oleh karena itu, kita sanggup mengatasi Covid-19, kita sanggup melewati tantangan inflasi karena sempat mengalami harga yang semakin naik. Harga sekarang naik atau turun? Naik tetapi kita bisa mengatasinya dengan tambahan suplai, produk kekuatan UMKM kita. Per bulan lalu inflasi sudah mulai terkendali" lanjutnya.

Tingkat pariwisata Indonesia juga diklaim semakin baik dan bisa mengalahkan Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Bahkan ekonomi kreatif Indonesia disebut Sandi menjadi terbesar ketiga setelah Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.

"Demi Indonesia berkat teman-teman semua anak anak muda dan emak-emak Indonesia ekonomi kreatifnya no 3 terbesar di dunia kalah dengan Amerika dengan Hollywood dan Korea dengan drama Korea dan Kpop," tutupnya. (Liputan6.com/Merdeka/detikfinance)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru