Jakarta (SIB)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka Bhayangkara Mural Festival 2021 di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan kemarin pagi. Jenderal Sigit mengapresiasi agenda ini dan ikutan mengecat salah satu mural berisi kritikan terhadap polisi.
Pantauan, Sabtu (30/10), Sigit tiba di Lapangan Bhayangkara sekitar pukul 10.05 WIB. Sigit didampingi oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, hingga Kadiv TIK Polri Irjen Slamet Uliandi.
Sigit tampak langsung menghampiri mural terdekat. Mural itu berisi gambar tangan seseorang sedang diborgol dan bertulisan 'Siapa Berani Kritik Polisi?'.
Setelah itu, Sigit mengambil kuas yang telah disediakan. Dia mencelupkannya ke dalam cat berwarna oranye. Sigit mengecat mural itu dan festival mural resmi dibuka.
Lebih lanjut, Sigit berkeliling untuk melihat mural-mural lainnya. Sesekali Sigit mengajak muralis yang melukis mural mengobrol.
"Bagus, lanjut," puji Sigit kepada salah satu muralis sambil mengajak tos.
Diketahui, sebanyak 10 dari 80 peserta muralis dipastikan menggambar mural bertema kritik di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (30/10). Para muralis akan membuat mural dalam lomba bertema 'Peran Generasi Muda untuk Berkreasi dalam Menyampaikan Informasi yang Positif di Masa Pandemi Covid-19'.
"Jadi gini, kan memang peserta awal itu kita kan totalnya 70 peserta. Lalu kami open lagi untuk karya mural yang kritik untuk 10 slot. Makanya kita baru pengumuman untuk yang 10 mural kritik. Jadi total peserta itu ada 80," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Jumat (29/10).
Ramadhan menjelaskan mural 80 peserta lomba bakal langsung dinilai hari itu juga. Akan ada 10 pemenang yang diambil dalam lomba kali ini.
Dalam lomba ini, para peserta akan memperebutkan total hadiah senilai Rp 90 juta. Untuk juara pertama, hadiah yang didapat merupakan uang Rp 30 juta.
Kemudian, juara kedua bakal mendapat Rp 15 juta, dan Rp 10 juta untuk juara ketiga. Sementara sisa tujuh peserta lain akan mendapat masing-masing Rp 5 juta sebagai peserta favorit.
Silakan kritik
Kapolri mempersilakan para peserta lomba untuk mengkritik apapun ke Polri melalui gambar yang dibuat. Jenderal Sigit menyebut muralis yang paling pedas dalam mengkritik bakal jadi sahabatnya.
"Khususnya tentang Polri, kalau itu gambarnya paling pedas, itu juga akan kami terima. Dan saya jamin yang berani menggambar seperti itu akan jadi sahabatnya Kapolri, jadi temannya Kapolri," kata Sigit dalam sambutannya.
Sigit menjelaskan dirinya ingin melihat bagaimana persepsi masyarakat terhadap Polri. Sigit ingin membenahi Polri sehingga menjadi institusi yang dicintai masyarakat.
"Kami institusi Polri menginginkan bahwa masyarakat bisa memberikan gambaran kepada kami tentang bagaimana persepsi masyarakat tentang Polri. Sehingga kami setiap hari bisa berbenah institusi, sehingga kita bisa siapkan institusi ini, personel-personel kami jadi lebih baik. Jadi Polri yang dipercayai publik, Polri yang dicintai masyarakat," tuturnya.
"Oleh karena itu, hari ini saya tegaskan bahwa Polri sangat menghormati kebebasan berekspresi. Tadi Pak Presiden juga sudah sampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat demokratis dan sangat menghargai kebebasan berekspresi," sambung Sigit.
Selain itu, Sigit juga menegaskan pemerintah dan Polri tidak antikritik. Dia merasa bangga dengan para peserta lomba yang berani mengekspresikan kritikannya melalui mural.
"Jadi kali ini kita sampaikan bahwa pemerintah, polisi tidak antikritik. Tentunya ini jadi kebanggaan kami bahwa ternyata kawan-kawan tidak takut dam berani tampil. Gambar yang positif, negatif, silakan. Kami akan menghargai betul," imbuhnya.
Di awal sambutannya, Sigit menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ini untuk menggelorakan semangat Hari Sumpah Pemuda, sekaligus bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Humas Polri ke-70. (detikcom/d)