Medan (SIB)
Kuasa Hukum Masyarakat Desa Sukamaju Kecamatan Tigapanah Karo, Immanuel Elihu Tarigan SH mengatakan, masyarakat Desa Sukamaju korban bentrokan dengan sekelompok preman di Puncak 2000 Siosar telah mengadukan secara resmi pelaku pembacokan tiga warga Desa Sukamaju ke Polres Karo, Rabu (18/5).
"Adapun korban yang terluka terkena bacokan senjata tajam tersebut, di antaranya Simon Ginting 45 tahun yang menderita luka bacok di leher sepanjang 15 cm, sehingga harus dijahit luar dalam sebanyak 20 jahitan," ujar Immanuel Elihu Tarigan kepada wartawan, Kamis (19/5) sore di Medan seusai mendampingi warga Desa Sukamaju mengadu ke Polres Karo.
Selain itu, tambahnya, Randa Ginting warga Desa Sukamaju juga terdapat tiga bekas luka bacok di bagian kepala sebelah kanan, di lengan kanan dan goresan senjata tajam di bagian punggung, dengan total 20 jahitan.
Sementara yang ketiga, Tora Sitepu (23) warga Desa Sukamaju, terpaksa diover dari RSU Kabanjahe ke salah satu Rumah Sakit di Medan, karena kondisinya sangat kritis, akibat luka bacok senjata tajam sebanyak tiga kali di kepala, leher dan di tangan serta bekas tusukan senjata tajam di punggungnya sebelah kiri, sehingga mengalami 60 jahitan.
Sedangkan Peres Sembiring dan Kurnia Brahmana warga Desa Sukamaju yang berjualan di Puncak 2000 Siosar juga menjadi korban aksi premanisme dan membuat laporan ke Polres Karo, karena kedai kopi miliknya ikut diobrak-abrik dan satu unit sepeda motor miliknya hilang serta barang dagangannya dihancuri.
Ditambahkan Immanuel, dalam bentrokan yang terjadi, Selasa (17/5/2022) tersebut, juga terjadi pembakaran 12 unit sepeda motor roda dua, satu unit roda empat jenis Taft Badak warna merah milik warga Desa Sukamaju, dihancurkan kaca-kaca dan ban mobil digembosi dengan tusukan senjata tajam oleh kelompok premanisme.
"Kita sangat berharap agar Polres Karo dapat segera menangkap para pelaku pembacokan, pengrusakan dan pembakaran warung milik warga Desa Sukamaju di Puncak 2000 Siosar, demi tegaknya supremasi hukum sekaligus memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan," tegas Immanuel sembari meminta puluhan warga Desa Sukamaju kembali ke kampungnya secara tertib.
Di akhir keterangannya, Immanuel bersama warga Desa Sukamaju juga mengungkapkan kekecewaannya atas pemberitaan media cetak terjadinya peristiwa bentrokan yang terjadi di Puncak 2000 Siosar, Selasa (17/5), karena hanya memuat keterangan sepihak tanpa konfirmasi kepada pihak masyarakat yang menjadi korban 3 orang terkena sabetan senjata tajam.
RILIS
Terpisah, ketika dikonfirmasi SIB ke Polres Karo, Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Johannes Marojahan Napitupulu SIK SH melalui pesan aplikasi WA, Jumat (20/5/2022) mengatakan pihaknya saat ini masih gelar perkara di Polda Sumut untuk menetapkan para tersangka terkait kasus itu." Bentar ya bang, yang rilis nanti Kapolda Sumut," ungkapnya. (A4/BR2/c)