Jakarta (SIB)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengumumkan operasi pencarian dan pertolongan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 ditutup. Evakuasi dihentikan usai dilakukan selama 13 hari oleh tim SAR gabungan.
"Hari ini hari terakhir perpanjangan Basarnas. Kita menutup operasi SAR hari ini," ujar Menhub Budi Karya dalam jumpa pers di JICT II, Kamis (21/1).
Jumpa pers ini dihadiri pula oleh Dirjen Hubud Novie Riyanto, Kabasarnas Marsma TNI Bagus Puruhito, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Dirut Sriwijaya Air Jefferson Jauwena, Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta, dan Pangkoarmada 1 Abdul Rasyid Kacong.
Budi Karya Sumadi mengatakan, tabur bunga terhadap korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 bakal dilakukan Jumat (22/1) pagi. Setidaknya 50 perwakilan keluarga korban diajak dalam tabur bunga tersebut.
"Untuk menghormati para korban, besok pagi jam 6 pagi dengan KRI Semarang dengan paling tidak perwakilan 50 keluarga korban akan menuju ke sekitar Pulau Lancang untuk melakukan tabur bunga," ujar Menhub Budi.
Menhub Budi, mewakili pemerintah, menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Dia berdoa agar seluruh korban SJ182 diberi tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Untuk itu semuanya pemerintah menyampaikan dukacita yang mendalam dan berdoa agar para korban dapat tempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa," harapnya.
Basarnas diketahui telah 2 kali memperpanjang operasi SAR Sriwijaya Air ini. Budi Karya menyampaikan apresiasinya kepada tim gabungan yang telah menjalankan upaya pencarian.
Upaya evakuasi SJ182 bakal tetap dilanjutkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KSAL, TNI, dan Polri turut mendukung operasi lanjutan tersebut.
"Kami berkomitmen tetap lakukan upaya-upaya dan mengalihkan ke KNKT di mana sudah dapat dari KSAL, TNI, Polri untuk lakukan operasi lanjutan," tambah Budi.
Flight Data Recorder (FDR) black box Sriwijaya Air SJ182 berhasil ditemukan pada hari ke-4 pencarian, Selasa (12/1). Begini proses pncarian hingga FDR ditemukan.
Hingga saat ini black box SJ182 kedua berupa CVR (cockpit voice recorder) belum ditemukan. Penemuan memori CVR sangat penting untuk kelanjutan investigasi penyebab jatuhnya SJ182 oleh KNKT.
"Di antaranya upaya menemukan CVR di mana Pak Presiden juga mengharapkan itu ketemu sehingga analisa KNKT itu paripurna," tandasnya.
Sebelumnya, Basarnas menyampaikan perkembangan terkini pencarian Sriwijaya Air SJ182. Hingga hari ketiga belas atau hari terakhir perpanjangan kedua, Tim SAR gabungan telah mengumpulkan sebanyak 324 body part, 67 serpihan kecil pesawat, dan 55 potongan besar pesawat.
"Untuk update terbaru dari data yang terakhir adalah bagian tubuh atau body part 324, kemudian serpihan kecil 67, kemudian potongan besar pesawat 55," ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS di JICT2, Jakarta, Kamis (21/1).
Perkembangan hasil pencarian disampaikan Basarnas usai menerima tambahan 3 kantong serpihan kecil pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Kamis (21/1) pagi. Temuan berasal dari tim SAR gabungan TNI Angkatan Laut.
"Bahwa pagi ini akan diserahkan 3 kantong kecil serpihan pesawat oleh SAR gabungan dari TNI AL," kata dia.
Rasman mengatakan 3 kantong tersebut ditemukan pada Rabu (20/1) kemarin. Namun, baru diserahkan kepada Basarnas pada pagi hari ini lantaran cuaca yang tidak mendukung.
"Baru kali ini bisa (diserahkan) setelah agak sedikit reda," ucapnya. (detikcom/f)
Sumber
: Hariansib edisi cetak