PM Singapura Positif Covid-19 Usai Kunjungan ke Afsel-Kenya


246 view
PM Singapura Positif Covid-19 Usai Kunjungan ke Afsel-Kenya
Foto : Getty Images/AFP/R. Rahman
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong 

Singapura (SIB)

Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) pada Senin (22/5) waktu setempat. Terinfeksinya PM Lee dengan Covid-19 itu terjadi setelah baru-baru ini dia melakukan kunjungan kerja ke Afrika Selatan (Afsel) dan Kenya.

Seperti dilansir, Senin (22/5), ini menjadi momen pertama kali bagi PM Singapura terinfeksi Covid-19 sejak pandemi merajalela sejak empat tahun lalu.

"Saya dinyatakan positif Covid-19 untuk pertama kalinya pada pagi ini," tulis PM Lee dalam pernyataan via Facebook, Senin (22/5) waktu setempat.

"Ini terjadi setelah perjalanan kerja saya baru-baru ini. Saya pada umumnya merasa baik-baik saja, tapi dokter saya menyarankan saya untuk untuk mengisolasi diri hingga saya tidak menunjukkan gejala," jelasnya.

PM Lee yang berusia 71 tahun mengatakan dokter telah memberinya resep antivirus Paxlovid karena usianya. Dia juga menambahkan bahwa dirinya telah mendapatkan dosis booster vaksin Corona pada November tahun lalu.

"Tolong terus perbarui vaksinasi Anda, karena itu mengurasi risiko penyakit parah," sebut PM Lee dalam pernyataannya.

"Karena Covid-19 tetap mewabah di Singapura, kita harus tetap aman dan hidup sehat," imbuhnya.

PM melakukan kunjungan resmi ke Cape Town di Afrika Selatan pada 14 Mei hingga 16 Mei, dan kunjungan ke Nairobi di Kenya pada 17 Mei hingga 19 Mei.

Singapura pernah dilanda gelombang Covid-19 yang mencapai puncak pada akhir April lalu.

Menteri Kesehatan (Menkes) Ong Ye Kung mengatakan kepada parlemen Singapura pada 9 Mei lalu bahwa lebih sedikit warga lanjut usia (lansia) yang memperbarui vaksinasi Corona mereka.

Dia memperingatkan jika tren vaksinasi terus menurun, maka itu bisa memperlemah ketahanan populasi terhadap Covid-19 dari waktu ke waktu dan membuat warga lebih rentan terhadap virus.

"Manfaat vaksin Covid-19 terus jauh lebih besar daripada risikonya, dan Anda harus tetap memperbarui vaksinasi Anda. Ini merupakan rekomendasi baik dari Komisi Pakar Vaksinasi Covid-19 dan Otoritas Ilmu Kesehatan," ucapnya bulan lalu. (Detikcom/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com