Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar penggunaan angkutan massal lebih digalakkan lagi. Dengan angkutan massal, kemacetan bisa berkurang.
Pesan Jokowi disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers rapat terbatas evaluasi mudik lebaran di Kantor Presiden, Selasa (24/5).
"Tadi Pak Presiden berulang-ulang mengatakan bahwa sekarang negara harus mengadakan angkutan massal, apakah itu di dalam kota atau ke luar kota," kata Budi.
Dia menjelaskan minat penggunaan kereta api cukup tinggi, baik kereta api jarak dekat, jarak menengah, maupun jarak jauh.
"Kita sudah sediakan stasiun-stasiun bagus, kita sediakan double track, sehingga masalah kecepatan, masalah safety sudah bisa dijamin. Dengan tambahan kereta, maka angkutan massal meningkat dan membuat angkutan pribadi turun," kata Budi.
Selain kereta api, ada lagi minat penggunaan angkutan laut yang dia nilai sudah meningkat. Budi mengulas soal penggunaan moda transportasi laut untuk mudik dari Jakarta ke Semarang pada Lebaran lalu.
"Kami melakukan mudik gratis Jakarta-Semarang. Selain kita care terhadap daerah seperti Madura, Sulawesi, Kalimantan, dan Batam, antusiasme masyarakat untuk menggunakan kapal, walaupun itu Jakarta-Semarang, mereka enjoy sekali. Oleh karenanya, kami akan menggunakan format ini sebagai kegiatan mingguan atau bulanan sehingga perjalanan Jakarta-Semarang menjadi common," tutur Budi.
Jokowi berpesan agar angkutan massal terus digalakkan. "Karena dengan angkutan massal maka angkutan trayek pribadi menurun, kemacetan turun, dan kerugian akibat kemacetan yang triliunan itu akan menurun," kata Budi.
Kementerian Perhubungan bakal mengintensifkan pula penyediaan angkutan massal. Harapannya, kemacetan bisa berkurang.
"Oleh karenanya, kita akan intensifikasi penggunaan bus, meningkatkan angkutan kereta api lebih banyak, dan membuat angkutan kapal, baik itu Sumatera, Jawa Tengah, dan beberapa tempat meningkat," kata Budi. (detikcom/d)