Jakarta (SIB)
Pesawat perintis jenis Caravan milik Smart Air dengan registrasi PK-SNN dilaporkan mengalami kecelakaan. Pesawat menabrak landasan Bandara Aminggaru Ilaga Papua.
Dari foto-foto yang didapatkan, pesawat bermuatan kargo itu tampak hancur. Pesawat saat ini masih berada di landasan Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak.
Kepala UPBU Bandara Ilaga Herman Sujito saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa kecelakaan pesawat tersebut. Namun pihaknya tengah mengumpulkan data peristiwa kecelakaan tersebut.
"Iya mas ada kecelakaan pesawat, sabar ya datanya masih dikumpulkan," kata Herman, Senin (25/10).
Hal itu juga dibenarkan oleh Kapolres Ilaga Kompol I Nyoman Punia. Nyoman mengatakan pesawat mengalami kecelakaan pada pagi .
Dievakuasi
Pesawat akhirnya selesai dievakuasi. Penerbangan di Bandara Ilaga kini telah normal kembali.
"Pesawat digeser ke pinggir landasan dan penerbangan sudah normal," kata Herman Sujito .
Penerbangan di Bandara Ilaga memang sempat terganggu setelah pesawat bermuatan sembako itu kecelakaan di landasan dan menewaskan pilot. Butuh waktu lama bagi petugas untuk mengevakuasi pesawat dari landasan pacu.
Lebih lanjut, Herman enggan berkomentar terkait penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Smart Air itu, apakah karena muatan, atau karena cuaca hingga pesawat menghantam landasan bandara.
"Sebaiknya tunggu rilis dari KNKT saja," singkatnya.
DITERBANGKAN
Sementara itu, jenazah kapten pilot Rahayu Kuntadi telah di terbangkan ke Jakarta. Sementara kopilot Egi Baskoro saat ini masih dirawat di IGD RSUD Mimika.
"Tadi jenazah sudah digeser ke bandara jam dua lewat lah, untuk kopilot masih di rawat di IGD, masih observasi masih ada perawatan lantaran terkena benturan di bagian kepala," Kata Lucky Mahakena, Humas RSUD Mimika.
Pesawat tersebut kecelakaan diduga karena ada kabut di landasan bandara saat pesawat akan mendarat.
"Ditengarai adanya kabut di ujung runway (landasan)," ujar perwakilan KNKT Papua, Norbert Tuayanna, kepada wartawan di Jayapura, Senin (25/10).
Pesawat kargo tersebut awalnya terbang dari Bandara Moses Kilangin Timika ke Bandara Aminggaru, Ilaga. Pesawat hanya membawa barang dengan diterbangkan pilot dan kopilot.
Saat mendarat, pesawat menabrak landasan Bandara Aminggaru sekitar pukul 07.30 WIT.
"Pesawat landing dengan approach yang terlalu rendah.
BELASUNGKAWA
Bupati Puncak Papua Willem Wandik menyatakan duka cita mendalam atas kecelakaan pesawat Smart Air yang mengakibatkan Kapten Pilot R Kurtadi meninggal dunia.
"Atas nama pemerintah kabupaten Puncak menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dari almarhum pilot yang ditinggalkan, keluarga diberikan kekuatan dari Tuhan,'' ujar Wandik dalam siaran persnya, Senin (25/10).
Bupati, Willem mengakui kalau kondisi di wilayah pegunungan seperti ini memiliki medan yang sangat ekstrim, sehingga bagi pada pilot yang melayani di wilayah ini memang harus berhati-hati.
Dia meminta semua pihak termasuk masyarakat untuk tidak berasumsi sendiri atau berprasangka lain penyebab jatuhnya pesawat ini.
"Masyarakat jangan berprasangka lain soal kecelakaan ini, kita semua menunggu hasil dari penyelidikan KNKT soal penyebab jatuhnya pesawat," tandasnya. (detikcom/c)