Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 10 Juni 2025

Nyanyi Sunyi 'Jangga Dolok' Oni Barita Manurung

Redaksi - Rabu, 03 Maret 2021 09:44 WIB
1.079 view
Nyanyi Sunyi 'Jangga Dolok' Oni Barita Manurung
Foto : Dok/FB
TRANSCENDENT CORNER : Ps John Edward Manurung ziarah ke makam pendeta berkharisma, Pdt Datar Manurung di Jangga Dolok. Di areal tersebut ada Transcendent Corner yang membuatnya merasa bagaim
Toba (SIB)
Ps John Edward Manurung selalu merasakan keindahan lebih dari biasanya bila berada di Jangga Dolok. Di satu desa di Kecamatan Lumban Julu, Toba itu, pria yang populer dengan nama Oni Barita tersebut punya transcendent corner. Selasa (2/3), pria pemegang lisensi kopi Indonesia di Taiwan itu kembali ke daerah leluhurnya. “Genap 10 bulan, pada tiap pagi Saat Teduh, Engkau dengar seruanku, mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu," tulisnya di akun pribadinya.

Semua lokasi di Jangga Dolok adalah tempat favoritnya. Mulai dari kaki Gunung Simanukmanuk yang sunyi tapi suci hingga rumah adat Batak yang masih berdiri megah sampai Gereja GBI dengan Gembala Senior Pdt Hisar Manurung. Dalam satu wilayah tersebut, ada makam pendeta berkharisma, Pdt Datar Manurung. Areal tersebut adalah lokasi pemujian untuk-Nya yang dirintis leluhurnya, Manase Manurung - Ny Nelly Br Sitorus.

Tatkala sebagian besar unggas masih lelap, sekira pukul 03.00 WIB, Oni Barita bertranseden. “Di saat jam seperti itulah, kala sebagian besar makhluk sedang lelapnya tertidur, dunia hening, di situlah hubungan tercipta, karena ada Satu Pribadi yang menungguku di jam seperti itu. Yakni Tuhanku,” jelasnya.

Dalam permenungannya, ia menyitat nats Filipi 3:8 sebagai jalan mendapatkan Yesus Kristus. Tetapi, ketika berada dan hendak meninggalkan Bulan Cinta, Oni menghadapi problema. Untuk menyelesaikannya, ia harus menguras enerji; waktu dan finansial, yang membuat agenda pribadinya menjadi hubar-habir.

Berada di Jangga Dolok, enerji yang terlepas karena persoalan dimaksud, kembali lagi bersama semangat untuk melayani-Nya. Nyanyi sunyi ‘Jangga Dolok’ pun membuatnya riang, seperti berada di samudera keriangan. Penuh gemerlap dan gita surgawi.

Menurutnya, setiap makhluk hidup sejatinya menghadapi masalah dan Yesus ada di dalamnya. “Orang yang menghindari masalah adalah orang yang lari dari anugerah Tuhan. Dalam masalahlah justru kita melihat bagaimana cara-Nya mengasihi kita,” pastinya. (T/R10/a)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru