Medan (SIB) -Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramayadi mendukung dan merasa senang terbentuknya perkumpulan suku Batak yang tergabung dalam Kerukunan Puak Batak Bersaudara (KPBB). Mantan Pangkostrad ini mengajak seluruh suku Batak yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Mandailing dan Batak Angkola untuk menjalin kekompakan.
Lewat perkumpulan ini kata gubernur, masing-masing puak jangan lagi berpikiran sempit, tapi mulai besatu untuk memajukan suku Batak tanpa memandang agama. Menurut pengalaman yang diketahuinya, suku Batak di Indonesia merupakan suku yang dikenal tegas, berani dan pintar.
"Suku Batak merupakan salah satu suku yang banyak berhasil dan pintar dan ada dimana-mana, sehingga Batak sangat dikenal sampai ke luar negeri. Jika Suku Batak bersatu, tapi bukan membentuk suatu negara baru ya, maka negara Indonesia akan semakin cepat maju," kata Edy Rahmayadi saat menghadiri deklarasi Kerukunan Puak Batak Bersaudara (KPBB) di Hotel Grand Antares Medan, Rabu (7/8).
Asal muasal orang Batak, kata Edy berasal dari Samosir, selanjutnya tersebar kemana-mana. Tapi penyebaran agama pertama di Sumatera Utara juga terjadi di daerah Batak. Agama Islam pertama juga dimulai di Barus Kabupaten Tapanuli Tengah dan agama Kristen diperkenalkan Dr IL Nommensen di Tarutung, Tapanuli Utara.
Tambah Gubsu, karakter orang Batak yang keras namun tegas membuat suku non Batak kagum. Meskipun demikian orang Batak juga gampang terpecah, sehingga kehadiran Kerukunan Puak Batak Bersaudara diharapkan mampu memererat hubungan sesama suku Batak baik yang ada di perantauan dan di Sumatera Utara.
"Kita berharap, kumpulan Kerukunan Puak Batak Bersaudara ini dapat semakin memerkuat persatuan seluruh Suku Batak di mana pun berada sehingga dapat bersama-sama memberikan masukan positif dan berkontribusi bagi masyarakat dan mendukung penuh jalannya pemerintah provinsi Sumatera Utara yang bermartabat," ucap Edy Rahmayadi.
Ketua Umum Kerukunan Puak Batak Bersaudara, Mayjen TNI (Purn) Sumiharjo Pakpahan P.hD, DMS berharap dengan hadirnya KPBB di Sumut mampu berkontribusi untuk membangun negeri dan menjadi pemersatu seluruh puak Batak yang ada. "Karena orang Batak itu kuat-kuat, pintar serta pekerja keras, sehingga jika Batak bersatu maka akan semakin diperhitungkan di tanah air dan di dunia," ucapnya.
Setelah perkumpulan ini berdiri, kata Sumiharjo, dia akan membuat sanggar pelatihan bagi anak-anak Batak agar dapat mengerti tentang silsilah dan juga adat istiadat Batak. Karena, saat ini pemuda-pemudi puak Batak sudah banyak yang tidak mengerti tarombo apalagi menggunakan bahasa Batak.
"Kita akan panggil orang-orang Batak yang pintar untuk membangun bona pasogit ini, kita akan bantu dengan mendatangkan ahli-ahli psikologi, ahli teknologi, ahli pertanian dan lainnya agar mampu mengajari pemuda Batak sehingga mampu mandiri dan KPBB juga nantinya akan membuat teknologi pengelolaan sampah yang nantinya dapat berfungsi sebagai pupuk," terangnya.
Ketua Panitia Deklarasi KPBB Provinsi Sumut, CP Nainggolan SE MAP yang juga pendiri perkumpulan ini mengatakan, berdirinya organisasi ini tidak memandang agama. Tapi jadi lembaga kebersamaan enam puak yang ada di Sumut maupun perantauan.
"Kehadiran KPBB, selain memertahankan harkat Batak, juga diharapkan, dapat berkontribusi untuk bermasyarakat, sesuai imbauan gubernur agar Sumut dapat bermartabat," kata mantan anggota DPRD Kota Medan ini.
Tampak hadir Kadis Tenaga Kerja Pemko Medan Hanna Lore Simanjuntak mewakili Wali Kota, Kasubag Syarat-syarat kerja Disnaker Maimunah Sitanggang SH, pengacara senior Dr Januari Siregar, Jenny Brutu, tokoh agama Syekh KH Ali Akbar Marbun, Ketua PGI Sumut Dr Pdt Eben Siagian, Ephorus HKBP Emeritus Pdt WTP Simarmata, organisasi pemuda dan para pengurus KPBB provinsi Sumut dan Kota Medan.
Kepengurusan KPBB terdiri dari Ketua Umum Mayjen TNI Purn Sumiharjo Pakpahan, Ketua Harian CP Nainggolan, Sekjen Dr Rustam Effendi Siregar, Bendahara Umum Lindung Pandiangan, SE.Ak.S.H.M.H, Sekretaris Harian Paraduan Pakpahan, SH. Perwakilan Puak Simalungun dr Tuahman Purba, Puak Karo Drs Hormat Gaya Sembiring, Puak Pakpak Masihari Nahampun, Puak Angkola St Amintas Siregar dan Puak Mandailing Muhammad Idris. (M10/q)