Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 12 Juli 2025

Antisipasi PMK, Pemkab Pakpak Bharat Gelar Rapat Koordinasi

Redaksi - Sabtu, 04 Juni 2022 18:47 WIB
332 view
Antisipasi PMK, Pemkab Pakpak Bharat Gelar Rapat Koordinasi
Foto: SIB/Mahadin Boangmanalu
ANTISIPASI: Pemerintah Pakpak Bharat adakan rapat antisipasi adanya penyakit mulut kuku yang menyerang hewan ternak, sapi dan kerbau dibuka langsung Sekda Jalan Berutu SPd MM di Aula Pemkab, Kamis (2/6). 
Pakpak Bharat (SIB)
Mengantisipasi adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak khususnya sapi dan kerbau, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggelar rapat koordinasi di Aula Pamkab, Kamis (2/6).

Rapat koordinasi ini dibuka Penjabat Sekretaris Daerah Pakpak Bharat Jalan Berutu SPd MM turut dihadiri perwakilan Polres Pakpak Bharat, perwakilan Kodim 0206/Dairi, para pejabat dan pemangku kepentingan terkait.

Kasat Intel Polres Pakpak Bharat AKP Yusri Darma Siregar mewakili Kapolres Pakpak Bharat dalam rapat ini mengungkapkan, berdasarkan data intelijen yang diterima oleh pihaknya, penyakit mulut dan kuku ini telah merebak di wilayah Kabupaten Deliserdang dan Simalungun.

Menurut laporan intelijen yang diterima, bahwa penyakit yang menyerang hewan ternak ini telah merebak di wilayah Deliserdang dan Simalungun dengan radius penularan mencapai 200 Km, sehingga dengan demikian sangat besar kemungkinan akan sampai di Kabupaten Pakpak Bharat.[br]

"Penyakit ini juga telah menyebabkan harga jual hewan ternak mengalami penurunan drastis di pasaran," ungkap AKP Yusri Darma Siregar dalam rapat itu.

Sebagaimana diketahui penyakit mulut dan kuku adalah penyakit hewan yang cepat menular serta menyerang hewan berkuku belah (cloven hoop), seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa/kijang, onta dan gajah. Hewan yang terinfeksi penyakit ini biasanya memperlihatkan gejala klinis yang patognomonik berupa lepuh/lesi pada mulut dan pada seluruh teracak kaki.

Gejala penyakit mulut dan kuku pada hewan rentan sedikit bervariasi antar spesies hewan dengan masa inkubasi penyakit berkisar antara 2-8 hari.

Menyikapi hal ini, Penjabat Sekretaris Daerah Pakpak Bharat, Jalan Berutu, S.Pd, MM dalam rapat ini mengeluarkan beberapa instruksi diantaranya agar pihak terkait yakni Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian segera melakukan pemeriksaan bagi daerah perbatasan.

Sementara itu, Kepala Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat Jabendeus Banjarnahor SP dalam paparannya antara lain menjelaskan seberapa berbahayanya penyakit ini dan dampak yang ditimbulkan bagi manusia, apabila hewan yang terpapar PMK ini dikonsumsi. (B5/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru