Sidikalang (SIB)- Seiring perkembangan teknologi serta perkembangan kebutuhan masyarakat, saatnya pemerintah mempersiapkan berbagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan sebagai langkah pemakmuran masyarakat. Langkah dan upaya tersebut diharapkan dapat diterima dan dilaksanakan seluruh masyarakat, sehingga terlihat sinergitas pemerintah dengan masyarakat.
Dinas Pertanian (Distan) Dairi mengakui kekurangan tenaga Petugas Penyuluh Lapangan atau Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Dairi. Bahkan, berbagai sarana dan prasarana yang masih minim saat ini, diharapkan akan dibenahi untuk memberikan peningkatan kinerja serta hasil produksi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Dairi Ir Herlina Lumban Tobing didampingi Sekretaris P Gurning SE, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Lamhot Silalahi SPi, Kabid Peternakan Hotmarurat Sitanggang SPi, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Bintoha Angkat SP dan Kabid Penyuluhan Sudianto Purba SP, Kamis (4/2) saat melakukan pertemuan dengan wartawan SIB di Balai Pertanian Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Dairi.
“Kami telah melakukan evaluasi terhadap capaian tahun 2015 yang lalu, sekaligus untuk memperbaiki serta meningkatkan capaian tahun 2016 ini. Demikian juga dengan kendala-kendala yang kami hadapi, untuk dilakukan perbaikan ke depan sehingga meningkatkan hasil yang lebih lagi,†ujar Herlina.
Ditambahkan Herlina, pembangunan ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia, khususnya Kabupaten Dairi, tidak terlepas dari peran serta seluruh masyarakat Dairi. Keikutsertaan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara langsung mulai dari pemberdayaan lahan yang masih tidur hingga pemeliharaan ternak dengan serius. Menurutnya, hasil produksi daging dari Dairi belum mampu menutupi kebutuhan seluruh warga Dairi, karena belum ada warga yang beternak dengan serius dan maksimal.
“Hasil produksi pertanian, hingga saat ini sudah mampu menutupi kebutuhan warga, bahkan kalau jagung kita sudah mampu mengekspor ke luar daerah. Produksi padi gogo dan padi sawah naik, kita programkan akan naik lagi tahun ini hingga 0,40 persen padi gogo dan 1,09 persen padi sawah,†tambahnya.
Keberanian Distan Dairi menentukan program pencapaian hasil tersebut didukung dengan pengoptiomalan semua tenaga teknis di kantor dan lapangan, perbaikan infrastruktur parit jaringan irigasi yang mengalami kerusakan, serta mengoptimalkan penggunaan alat-alat mesin pertanian (Alsintan) yang telah dibagikan kepada masyarakat melalui Poktan.
“Saat ini, kami menjalin kerja sama dengan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BPPTP) Medan untuk penentuan dan penghunjukan varietas benih yang sesuai dengan lahan. Kami juga tetap akan berdampingan dengan TNI di lapangan serta akan melakukan pengendalian lalat buah,†urainya.
(B05/ r)
