Simalungun (harianSIB.com)
Sejumlah pejabat pada Dinas Penataan Ruang dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PRPSDA) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun meninjau saluran irigasi yang longsor di Tanjung Selamat, Desa Mekarsari Raya, Kecamatan Panei, Senin (29/11/2021).
Longsor tersebut disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari belakangan ini, mengakibatkan terganggunya pertumbuhan tanaman padi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PRPSDA Simalungun, Jamahaen Purba mengatakan, dari hasil peninjauan diperkirakan biaya untuk penanganan longsor tersebut menghabiskan Rp1 miliar.
"Estimasi sementara untuk biaya penanganan sekira Rp1 miliar," kata Jamahaen.
Menurutnya, longsor itu berdampak terhadap terganggunya areal persawahan seluas 115 hektare. Pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD mengupayakan anggaran dari BTT (Bantuan Tak Terduga) untuk penanganan longsor itu agar pasokan air ke persawahan dapat kembali normal.
Sementara itu, warga setempat bersama masyarakat Dusun Bahtangan telah bergotongroyong mencegah terganggunya pertumbuhan tanaman padi yang saat ini sedang masa produktif agar tidak rusak. (*)