Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

Forsase Minta Wali Kota Medan Pindahkan Monumen Komponis Djaga Depariaa

Redaksi - Selasa, 07 Juni 2022 17:31 WIB
464 view
Forsase Minta Wali Kota Medan Pindahkan Monumen Komponis Djaga Depariaa
Foto SIB/Firdaus Peranginangin
Foto Bersama: Para artis, pencipta lagu dan seniman Karo yang tergabung dalam  Forsase foto bersama seusai memberi keterangan pers kepada wartawan, Senin (6/6) di Medan terkait usulannya  kepada Wali Kota Medan&nb
Medan (SIB)
Forum Sosial Seniman Ermediate (Forsase) tempat bernaungnya para artis dan pencipta lagu Karo meminta kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution agar memindahkan monumen komponis Djaga Sembiring Depari dari persimpangan antara Jalan Patimura, Jalan Sultan Iskandar Muda dan Jalan Letjen Djamin Ginting, Kota Medan ke perempatan Jalan Jamin Ginting Simpang Selayang Medan.


Hal itu diungkapkan Dewan Pengawas Forsase Sudarto Sitepu, Raja Edward Sebayang, Alandany Sitepu, Bunga Ria Sembiring, Nampati Peranginangin, Harto Tarigan, Berlian Br Sitepu, Ketua, Forsase Handay Tarigan, Wakil Ketua Jovri Tarigan, Sekretaris Eddy Tarigan, Bendahara Averiana Br Barus dan Humas Rosa Br Sembiring kepada wartawan, Senin (6/6) di Medan.


Adapun alasan para seniman maupun artis dan pencipta lagu-lagu Karo ini untuk memindahkan monumen komponis Djaga Sembiring Depari tersebut, karena di kawasan tersebut tidak representatif lagi, selain lokasinya sangat sempit, juga tidak terlihat lagi, sebab didekatnya sudah berdiri monumen/tugu Letjen Djamin Ginting yang begitu besar.


"Alangkah baiknya dipindahkan saja di taman perempatan Jalan Jamin Ginting, jalan menuju Pasar Induk Medan dan Jalan Setia Budi Simpang Selayang, dengan posisi menghadap ke gugung (Tanah Karo) tempat kelahiran almarhum," ujar Sudarto Sitepu sembari memohon ke Wali Kota Medan, agar monumen tersebut diperbesar, mengingat kondisi patung sekarang sangat kecil.


Bagi para seniman Karo, tambah Alandany Sitepu, Djaga Sembiring Depari merupakan seorang komponis yang tersohor di masanya dan juga merupakan komponis nasional Indonesia asal Tanah Karo yang merupakan inspirasi bagi mereka, sehingga wajar tetap diabadikan namanya melalui monumen, untuk lebih mengenang jasa-jasanya.


Menurut Sudarto, pihaknya juga telah berbicara dengan putra Djaga Depari, Ngapul Depari dan sangat setuju pemindahan monumen Djaga Depari komponis kelahiran di Desa Seberaya Kecamatan Tigapanah Karo tersebut ke Simpang Selayang Medan.[br]


Djaga Depari merupakan seorang pemusik yang tidak pernah mengecap pendidikan musik formal, tetapi pada era masa mudanya Ia mencintai kesenian atau musik serta pandai bermain biola dan sangat berbakat dalam mengarang lagu, syair-syair daerah Karo.


"Lagu-lagu ciptaanya menyentuh dan indah, serta mampu membakar semangat masyarakat Karo, untuk ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.


Inilah kekuatan besar dari diri Djaga Depari, sebagai komponis, sehingga menjadi inspirasi bagi para seniman Karo," tegas Sudarto.


Maka tidak heran, tambah Alandany, lagu-lagunya seperti Erkata Bedil, Sora Mido, Piso Surit, I Juma-juma i Padang Sambo, Pio-pio, Taneh Karo Simalem, Terang Bulan, Sanggar-sanggar, Nangkih Deleng Sibayak, Mejuah-juah, dan lain-lain masih digemari dan diminati masyarakat Karo khususnya dan Indonesia umumnya. (A4/a)


Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru