Kabanjahe (SIB)
GBKP mencanangkan sasaran pelayanan GBKP tahun 2023 "Jemaat GBKP Jadi Pelaku Aktif Pelayanan", Sabtu (14/1) di GBKP Runggun Jalan Kotacane, Kabanjahe.
Kabid Diakonia Moderamen GBKP, Pdt Mestika Ginting dalam khotbahnya yang diambil dari Alkitab, 1 Petrus 2 : 9-10 dan Efesus 4:11,13 mengatakan, dengan pencanangan sasaran pelayanan ini menunjukkan kepada dunia, jemaat GBKP aktif melayani, militan dan misioner.
Pencanangan menjadi tantangan untuk memberdayakan semua pelayanan, bersatu hati.
Untuk meraihnya, bukan hal yang gampang. Sekarang jemaat GBKP yang aktif hanya 40 persen, ditargetkan dengan pelaksanaan sasaran tahun pelayanan bisa mencapai 70 persen. Jemaat harus bertumbuh secara rohani, dituntun firman Tuhan.
Dijelaskan, karakteristik jemaat tumbuh secara rohani antara lain, gereja bertumbuh, kualitas kehidupan meningkat dan berdampak bagi sekitarnya. Gereja bertumbuh bila yang didalamnya bertumbuh bersama dan menyeluruh.
"Jangan bangga bila hanya kuat dalam satu bidang saja, sementara bidang lainnya lemah," katanya.
Gereja bertumbuh sebutnya lagi, ada kesatuan hati dalam mengikuti ajaran Kristus. Terus menumbuhkan iman akan keselamatan oleh Kristus. Gereja terus menunaikan tugas panggilan memberitakan Injil dan tidak terjebak pemenuhan logika intelektual.
"Kita bisa mengenal Anak Allah karena campur tangan Roh Kudus. Semakin mengenal Kristus semakin mengenal rencana keselamatan yang dibuat Tuhan. GBKP harus dewasa. Berpikir seperti Kristus," sebutnya.
Dia juga mengingatkan para pendeta akan tantangan untuk menumbuhkan rohani jemaat.
Bila tidak dilayani, akan pergi meninggalkan gerejanya. Saatnya kini, tidak hanya melayani jemaat yang datang ke gereja, tetapi juga yang tidak datang.
Situasi stagnan gereja bukan karena stabil, tapi itu merupakan peringatan. Karena itu jangan arogan dan menganut isme yang berlebihan. Tetap harus tumbuh bersama.
Pencanangan sasaran tahun pelayanan 2023 ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt Krismas Barus, didampingi Sekretaris Umum Pdt Yunus Bangun, Bendahara Pt Mulia Peranginangin, Kabid Koinonia Pdt Jennie Keliat, Kabid Marturia Pdt Kalvinsius Jawak, Kabid Diakonia Pdt Mestika Ginting, Kabid Pembinaan Pdt Christoper Sinulingga, Kabid SDM dan Personalia Pdt Natallidna Tarigan, Kabid Dana dan Usaha Pt Ananta Purba dan Wasekum Pt Jetra Sembiring.
Pada kesempatan itu Pdt Krismas mengajak seluruh pertua, diaken, pengurus Perpulungen Jabu-jabu (PJJ) dan kategorial agar menerjemahkan cinta Tuhan dengan gampang dipahami.
Tema pencanangan “ipilih guna sikap ndahiken dahin-Na”. Subtema: “dari pencanangan diharapkan jemaat GBKP merasakan dia dipilih Tuhan dan mau ambil bagian dalam pelayanan sesuai dengan talenta yang dimiliki.”
Selanjutnya Pdt Christoper Sinulinga menerangkan arti logo sasaran pelayanan 2023 yang intinya menyatakan, semua jemaat GBKP, dalam semua kategorial KAKR, Permata, Moria, Mamre, Saitun untuk memanfaatkan talentanya melayani, bersaksi dan bersekutu di gereja dan masyarakat (berperan aktif) tanpa melupakan budayanya.
Seusai ibadah dilanjutkan dengan penyerahan SK kepada panitia pengembangan Retreat Center GBKP di Sukamakmur dan pengelolaan rumah sakit.
Acara kemudian dilanjutkan dengan hiburan yang dipandu MC Wahyudi Mangara "Merap" Tarigan dan Dk Juli "Dogol" Kemenangan Sinulingga yang diisi dengan guyonan mengundang tawa dan senyum para hadirin dan kata-kata sambutan.
Hadir pada acara itu, Bupati Karo Corry Sebayang, BPP Mamre Pt Edy Suranta Bukit, Adri Sembiring, Dk Agustinus Ginting, perwakilan dari klasis, unit-unit pelayanan, kategorial dan lainnya.
Ramah Tamah
Beberapa hari sebelumnya, Sabtu (7/1) juga digelar Ramah Tamah Tahun Baru Kantor Moderamen Tahun 2023 dengan tema : hati dan tingkah laku yang baru berdasarkan Roma 12:1-8. di kantor Moderamen GBKP di Kabanjahe.
Acara dihadiri oleh Moderamen dan keluarga, pegawai kantor Moderamen , pendeta tugas khusus dan perwakilan dari klasis serta runggun sekitar. Ibadah dipimpin Pdt Peken Pardis br Ginting yang dalam khotbahnya menekanan, segala sesuatu yang dikerjakan dimulai dari hati. Untuk itu di tahun yang baru, kita perlu menata hati seperti yang Tuhan kehendaki. Agar apa yang kita kerjakan menjadi sesuatu yang lebih baik lagi.
"Kita harus menjadi persembahan yang hidup melalui perubahan hati, yang terlihat dari tingkah laku. Setiap orang yang belum berubah dan berbuah dalam perbuatannya, sesungguhnya belum memberikan persembahan yang hidup," ujar Pdt Peken.
Di ibadah ini, setiap orang membuat tekad pribadi dengan cara menulis dan menempelkannya di pohon pengharapan yang diletakkan di kantor Moderamen sebagai pengingat untuk dilakukan.
Setelah ibadah, dilakukan acara “Perjamuan Kasih” dengan Moderamen mendatangi setiap orang dan memberikan roti tahun baru dengan ucapan yang memotivasi untuk menjalani tahun yang baru dengan lebih baik.
Selanjutnya, masing-masing yang hadir berbagi kue tahun baru dan bersalaman serta saling memotivasi untuk berbuat kebaikan. (SS2/a)