Gereja Methodist Indonesia (GMI) menyatakan siap ikut dan terlibat dalam mensukseskan program Keluarga Berencana yang akan merayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 pada Kamis, 7 Juli 2022. Pemerintah telah menetapkan tema Harganas ke 29 adalah “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting".
Keikutsertaan GMI dalam program yang diusung Pemerintah sejalan dengan program Renstra GMI yang kini dalam tahap Aktualisasi, khususnya mensejahterahkan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia.
"Program Keluarga Berencana untuk mencegah stunting merupakan program yang harus didukung dalam menuju Indonesia sehat dan generasi emas di tengah-tengah bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2024. Sebab bonus demografi tidak hanya berbicara secara kuantitas, tetapi lebih ke arah generasi yang berkualitas," ujar Pimpinan GMI Wilayah I Bishop Kristi Wilson Sinurat STh MPd sebagaimana dilansir dari harianSIB.com, Rabu (6/7).
Bishop Kristi Wilson yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Bishop GMI mengatakan sebagai pimpinan gereja, dirinya sangat menyadari bahwa persoalan stunting merupakan salah satu masalah yang serius di tengah-tengah bangsa yang juga merupakan bagian dari permasalahan yang dihadapi gereja.
Stunting yang disebut juga dengan gagal tumbuh pada anak Balita di bawah usia 5 tahun ini sering disebabkan karena kekurangan gizi. Sehingga menyebabkan anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan baik secara fisik, mental maupun kemampuan dalam bernalar.
GMI ikut terlibat dalam pencegahan stunting melalui kegiatan-kegiatan sosial berupa penyuluhan bagi pasangan usia subur yang bertujuan untuk mensukseskan keberhasilan program Keluarga Berencana serta pencegahan gizi buruk bagi anak-anak usia 0-5 tahun. Dengan adanya penyuluhan itu diharapkan anak-anak yang lahir dapat bertumbuh secara sehat. Bishop Kristi Wilson juga mengatakan kegiatan seperti ini akan dilaksanakan intens melalui pelayanan kategori anak di tengah-tengah gereja karena gereja memahami anak-anak adalah generasi penerus yang harus dipersiapkan sejak dini.[br]
Di sisi lain, bishop juga menyampaikan bahwa suksesnya program Keluarga Berencana dan pencegahan stunting di Indonesia adalah prasyarat utama untuk menghasilkan bonus demografi yang unggul di tahun 2040. Seperti tersedianya generasi yang produktif, SDM yang memadai serta terbentuknya lapangan pekerjaan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian yang akan berdampak juga bagi peningkatan kesejahteraan keluarga.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, katanya, maka GMI bersama seluruh jemaat harus ikut serta dan terlibat dalam mensukseskan program Pemerintah, khususnya mengenai Keluarga Berencana dan pencegahan stunting. "Sebab keluarga yang sehat akan membuat gereja bertumbuh. Gereja yang bertumbuh akan memberikan kontribusi dalam mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas menuju Indonesia Sehat 2035 dan Indonesia Emas 2045," tuturnya. (SS4/a)