Medan (SIB)
Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara menyebutkan bahwa berdasarkan Survei Harga Produsen Gabah di propinsi ini September 2021 mencatat 89 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih dengan komposisi terbanyak didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 37 observasi (41,57%), diikuti Gabah Kualitas Rendah sebanyak 37 observasi (41,57%), dan Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 15 observasi (16,85%).
"Di tingkat petani pada September 2021, harga tertinggi senilai Rp. 5.564 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Toba. Sedangkan harga terendah senilai Rp. 4.200 per kg berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Ciherang di kabupaten Simalungun dan Gabah Kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Simalungun,"ungkap Kepala BPS Propinsi Sumatera Utara Selasa (12/10).
Ia mengatakan,di tingkat penggilingan pada September 2021, harga tertinggi senilai Rp. 5.664 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Toba.
Sedangkan harga terendah senilai Rp. 4.250 per kg berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Ciherang di Kabupaten Simalungun dan Gabah Kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Simalungun.
"Rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 0,22 % dari Rp. 5. 256 per kg pada Agustus 2021 menjadi Rp. 5. 267 per kg pada September 2021,"ujarnya.
Kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan 0,77 % dari bulan sebelumnya yakni dari Rp. 4.639 per kg menjadi Rp. 4.675 per kg.
Rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,02 % dari Rp 5.350 per kg pada Agustus 2021 menjadi Rp5.351 per kg pada September 2021.
Kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan sebesar 0,80 % dari bulan sebelumnya yakni dari Rp4.723 per kg menjadi Rp4.761 per kg. (A1/c)