Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 September 2025

Home Industri Keripik Ubi Menjamur di Langkat, Laba Bisa Capai Rp10 Juta/Bulan

Redaksi - Rabu, 12 Juli 2023 21:13 WIB
531 view
Home Industri Keripik Ubi Menjamur di Langkat, Laba Bisa Capai Rp10 Juta/Bulan
Foto: Dok/SIB/Roy Marisi Simorangkir
PRODUKSI KERIPIK: Para pekerja memproduksi dan mengemas keripik ubi di home industri "Keripik Rimbun", di Lingkungan II, Kelurahan Air Tawar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Rabu (12/7/2023). 
Langkat (harianSIB.com)

Larisnya keripik ubi serta perolehan laba hingga mencapai Rp10 juta/bulan, sangat menggiurkan warga. Bisnis ini pun membuat home industri keripik ubi semakin menjamur di sejumlah daerah di Kabupaten Langkat, mulai dari Kecamatan Gebang, Wampu dan Hinai.

Awalnya, kebanyakan warga hanya bekerja di home industri keripik ubi merek "Keripik Cinta" milik Hendro, dan "Keripik Rindu" milik Lilik. Kedua home industri yang berada di Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat itu, mampu mempekerjakan sekira 50 pekerja, mulai dari pengupas dan penggoreng ubi, hingga petugas satpam dan parkir.

Selain itu, banyak warga yang mengambil keuntungan dengan menjual kembali kedua merek keripik ubi itu hingga ke Kota Binjai dan Medan. Para warga diuntungkan karena kedua merek keripik ubi itu memiliki pangsa pasar yang sudah meluas hingga ke manca negara.

Fitriani (25), Rabu (12/7/2023), mengaku sebelumnya bekerja di home industri merek "Keripik Cinta" milik Hendro. Namun, saat ini, Fitriani dan suaminya telah memiliki home industri keripik ubi sendiri dengan merek dagang "Keripik Rimbun" di pinggir Jalinsum Lingkungan II, Kelurahan Air Tawar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat.

"Setelah tidak bekerja pada mas Hendro, kami merintis usaha ini. Saat ini, kami juga memasok keripik ubi ke mas Hendro bila mereka kekurangan stok. Banyak juga warga dari air tawar yang mengambil keripik kami untuk dijual keliling hingga ke Binjai dan Medan," katanya.

Terpisah, Tiar dan Suratmi mengatakan, sebelumnya mereka membeli "Keripik Cinta" dan "Keripik Rindu" untuk dijual kembali dengan untung Rp150 ribu-Rp200 ribu perhari. Namun kini, keduanya mengelola home industri keripik singkong milik mereka sendiri di Kelurahan Air Tawar Dalam, Kelurahan Pekan Gebang, Kabupaten Langkat.

"Sebelumnya, kami membuat opak getuk dan kukus, tapi untungnya hanya Rp80 ribu-Rp100 ribu perhari. Lalu kami ambil "Keripik Cinta" dan "Keripik Rindu" untuk dijual lagi, bisa dapat Rp100 ribu-Rp150 ribu perhari. Karena sudah punya konsumen sendiri, kami memproduksi dan mengemas keripik ubi sendiri, lalu menjualnya. Setiap bulan bisa menghasilkan Rp7 juta-Rp10 juta," katanya. (A12)



Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru