Medan (harianSIB.com)
Ketua DPD Aspatan (Assosiasi Petani Nasional) Sumut Toni Togatorop SE MM meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin SIP dan Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak untuk bertindak tegas menghabisi mafia narkoba di daerah ini, guna menyelamatkan para generasi muda bangsa dari ancaman barang haram tersebut.
"Saat ini santer di pemberitaan media massa bahwa Sumut masuk peringkat satu peredaran narkoba di Indonesia. Hal ini menjadi preseden buruk bagi kita semua, sehingga diharapkan para petinggi di daerah ini untuk menabuh "genderang perang" terhadap pecandu, pengedar maupun mafia narkoba," ujar Toni Togatorop kepada jurnalis Koran SIB Firdaus Petanginangin, Rabu (17/11/2021) di Medan.
Berkaitan dengan itu, mantan Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD Sumut ini, sangat berharap kepada Gubernur Sumut, Pangdam I/BB, Kapoldasu maupun BNN (Badan Narkotika Nasional) Sumut memerintahkan jajarannya untuk menangkap sekaligus membersihkan para pelaku, pengedar dan mafia narkoba di Sumut.
"Siapa saja yang terlibat dengan bisnis barang haram tersebut, harus ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Jangan lagi ada alasan rehabilitasi, sehingga pelakunya dibebaskan dari tuntutan hukum. Akibatnya para pelaku narkoba tetap bertambah di Sumut," tandas mantan Ketua Komisi A DPRD Sumut itu.
Gubernur Sumut selaku kepala daerah di provinsi ini sebaiknya bersikap tegas dalam pemberantasan narkoba ini, tambah Toni, dengan mengalokasikan anggaran pemberantasannya di APBD Sumut, sehingga aparat penegak hukum bisa bertambah semangat menjalankan tugasnya membersihkan narkoba dari bumi Sumut.
"Kita berharap Gubernur segera mengimbau Bupati/Wali Kota se-Sumut untuk segera membentuk Satgas Pemberantasan Narkoba hingga ke pelosok desa dengan mengalokasikan anggarannya dari APBD kabupaten/kota, agar tujuan Sumut bersih dari bahaya narkoba bisa tercapai," tandas Toni sembari meminta seluruh anggota Aspatan Sumut beserta seluruh elemen masyarakat nyatakan ikut memerangi narkoba.
Ditambahkan politisi vokal ini, sejak dirinya duduk jadi anggota dewan sampai saat ini tetap getol menyuarakan dan menyatakan perang terhadap peredaran narkoba, karena barang haram ini sangat mengancam generasi bangsa dan bisa dikatakan sudah menjadi musuh berat negara. Tapi para mafia narkoba masih terus memasoknya ke daerah ini.
"Harus kita sadari, efek dari bahaya narkoba ini telah melahirkan komplotan begal, maraknya pencurian, pemerkosaan, mabuk-mabukan, perampokan dan kejahatan lainnya, sehingga tidak ada alasan bagi semua pihak untuk tidak menyatakan perang terhadap narkoba," tegas Toni.(*).