Deliserdang (harianSIB.com)
Tembok setinggi 3 meter lebih yang berada di tempat pembuangan sampah (TPS) Jalan Garuda /Parkit Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang kembali rubuh, Kamis (18/11/2021).
Pantauan Jurnalis Koran SIB Roy Damanik di lokasi, tembok yang rubuh itu berada tepat di depan/pintu masuk TPS. Selain tembok, pintu besi juga ikut rubuh.
Dengan adanya fenomena tembok rubuh, menjadi tontonan bagi pengguna jalan yang melintas di lokasi serta warga sekitar. Kejadian tembok rubuh di lokasi ini sudah 2 kali terjadi.
Tembok pertama yang rubuh dan lokasinya bersampingan dengan terminal angkot, hingga kini belum juga dibangun. Terlihat jelas dari jalan umum sampah-sampah yang sudah menumpuk seperti gunung.
Salah seorang pengendara sepedamotor yang melintas di lokasi, Santi Juniarti saat diwawancarai mengatakan bahwa TPS tersebut sudah tidak layak lagi berada di tengah-tengah pemukiman warga.
"Seharusnya pemerintah setempat jeli dalam hal ini. Sampah-sampah di lokasi mengeluarkan bau busuk dan dapat menimbulkan penyakit. Tembok juga sudah 2 kami rubuh. Apa harus ada dulu korban jiwa baru pemerintah setempat merespon hal itu," cetusnya.
Sebelumnya, tembok setinggi 3 meter lebih yang berada di tempat pembuangan sampah (TPS) Jalan Garuda/Parkit Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang kembali rubuh,
Pantauan di lokasi, Kamis (14/10/2021) sore, tampak reruntuhan tembok sepanjang kurang lebih 10 meter itu berada tepat di akses jalan menuju terminal angkot. Runtuhnya tembok yang dibuat sekitar 4-5 tahun lalu itu diduga disebabkan tidak dapat menahan tumpukan sampah bau dan berair yang tingginya mencapai 3 meter lebih.
Sementara bekas tembok runtuh terlihat dipasangi dengan terpal berwarna biru. Dengan keadaaan seperti ini dapat menyebabkan musibah manakala tumpukan sampah tiba-tiba longsor dan mengenai angkot, pengendara sepedamotor ataupun pejalan kaki.
Sementara di depan TPS masih banyak para warga/pemulung yang mengais rezeki dengan mengumpulkan plastik dan lainnya untuk dijual. Pemulung-pemulung itu tidak merasa khawatir dengan kejadian tembok rubuh tersebut.(*)