Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 06 Juli 2025

Petani Jeruk Berharap, Pemkab Simalungun Cari Langkah Jitu Berantas Hama Lalat Buah

Redaksi - Rabu, 21 September 2022 19:09 WIB
418 view
Petani Jeruk Berharap, Pemkab Simalungun Cari Langkah Jitu Berantas Hama Lalat Buah
Foto: SIB/Mey Hendika Girsang
HAMA : Jeruk di Kabupaten Simalungun wilayah Kecamatan Silimakuta, Purba, Dolok Silau dan Pematang Silimahuta diserang hama lalat buah, Selasa (20/9).
Simalungun (SIB)

Petani jeruk di Kabupaten Simalungun khususnya wilayah Kecamatan Silimakuta, Purba, Dolok Silau dan Pematang Silimahuta berharap kepada Pemkab mencari langkah jitu untuk memberantas hama lalat buah. Hal itu dikatakan, karena serangan hama tersebut merugikan petani.

"Sejak munculnya hama lalat buah di daerah itu sekira 15 tahun terakhir, hingga saat ini tak ada pestisida yang bisa memberantas hama tersebut. Bahkan, serangannya kian hari makin ganas, membuat petani jeruk rugi besar," kata petani Dedi Purba dan Jaferino Saragih, Selasa (20/9) di Silimakuta.

Dikatakan petani, hama makin ganas, karena sudah menyerang buah jeruk yang masih mentah. "Awalnya, hama itu hanya menyerang buah jeruk yang sudah mulai menguning, sekarang ini yang mentah pun sudah diserangnya. Sangat ganas saat ini," kata Dedi.

Berbagai cara sudah dilakukan petani untuk memberantas hama lalat buah tersebut, di antaranya penyemprotan pestisida berbagai merk, memakai perangkap, pengasapan, memakai jaring hingga melakukan penyemprotan secara serentak. Namun, hama itu tetap tidak bisa dikendalikan.

"Semua cara itu sudah kita lakukan, tapi tetap tak terkendali. Buah jeruk tetap berjatuhan dari pokok akibat diserang 'cit-cit' (hama lalat buah). Misalnya, disatu perladangan ada jeruk yang sudah mulai menguning dan ditaksir buahnya 10 ton. Namun, saat panen tiba, bisa mencapai 1-2 ton buah jeruk itu busuk akibat diserang hama lalat buah. Itulah membuktikan, bahwa hama lalat buah sangat ganas di daerah ini dan sulit diberantas," kata petani itu

Selain merugikan petani, tambah Jaferino, pembeli pun kerap rugi. Pasalnya, buah jeruk yang baru saja diserang hama lalat buah tidak begitu kelihatan. Sehingga pembeli pun membelinya. Dua hari kemudian, setelah buah jeruk di pasarkan ke luar daerah seperti ke Batam dan Pulau Jawa, jeruk yang diserang hama itu busuk. Imbasnya, selain merugikan pembeli, nama baik jeruk dari Simalungun pun menjadi buruk di mata pembeli.

"Karena itu, diharapkan kepada Pemkab Simalungun mencari langkah jitu untuk memberantas hama lalat buah. Jika tak ada solusinya, petani jeruk di Simalungun akan terpuruk. Muaranya, peningkatan ekonomi petani turun," ujarnya sembari meminta kepada pemerintah daerah, aktif memantau perkembangan petani jeruk di Kabupaten Simalungun. (D5/f)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru