Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 27 Agustus 2025

Petani Kopi di Simalungun Senang, Harga Biji Kopi Naik

Redaksi - Selasa, 29 Agustus 2023 19:50 WIB
436 view
Petani Kopi di Simalungun Senang, Harga Biji Kopi Naik
ANTARA FOTO/SENO/PRAS.
Petani memetik kopi arabika di Desa Curahtatal, Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (10/7/2020). Riset yayasan dagang hijau menunjukkan, 90% produksi petani dijual ke pasar melalui peran pengepul.  Ilustrasi
Simalungun (SIB)
Sejumlah petani kopi di Kecamatan Dolokpardamean, Pamatangsidamanik dan Sidamanik Kabupaten Simalungun senang. Pasalnya harga biji kopi naik dari sebelumnya Rp 18.000 per kilogram, kini menjadi Rp 42.000 per kilogram.
Hal itu disampaikan sejumlah petani kopi di antaranya Riko, S Damanik dan J Sitik saat berbincang-bincang dengan SIB, Senin (28/8).
Damanik mengatakan kenaikan harga biji kopi dinilai membawa angin segar kepada petani. Menurutnya, cuaca yang akhir-akhir ini tidak menentu membuat hasil panen kopi berkurang. Sementara permintaan kopi di pasar terus meningkat. “Hal inilah yang membuat harga jual biji kopi naik,” katanya.
Diakuinya, pasca kenaikan harga biji kopi ini membuat para petani semakin bergairah untuk mengembangkan tanaman perkebunan ini menyusul membaiknya harga di pasaran. "Kalau harga saat ini saja bertahan, dalam satu minggu kita sudah memperoleh Rp 420.000 setiap kali panen," katanya.
Sementara Riko, petani kopi di Pamatangsidamanik mengaku kenaikan harga biji kopi baik robusta maupun arabika itu dinilai akibat pengaruh cuaca dan kondisi meningkatnya permintaan kopi dunia.
Selain itu, produksi kopi yang tidak stabil akibat berbagai penyebab di tengah tingginya permintaan kopi. Sehingga harga kopi di tingkat petani menjadi naik drastis.
Karena itu, Riko menyarankan agar petani kopi tetap semangat mengembangkan tanaman perkebunan ini karena peluang pasar cukup besar.
Dia juga mengaku dalam hal peningkatan kualitas dan hasil panen biji kopi, sebaiknya dilakukan pemangkasan setiap memanen agar tumbuh bunga baru. “Kalau dibiarkan begitu saja, takutnya tanaman kopi bisak rusak. Kalau sudah rusak, kita harus menunggu sampai 4-6 bulan bertumbuh kembali," kata Riko. (D10/r)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru