Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025

Sektor Swasta Serahkan Nutrisi Tambahan ke Pasien TBC RO di Medan

Redaksi - Kamis, 18 November 2021 14:53 WIB
414 view
Sektor Swasta Serahkan Nutrisi Tambahan ke Pasien TBC RO di Medan
(Foto harianSIB.com/Leo Bukit)
FOTO BERSAMA: Ketua Organisasi Pesat Listiani Ketaren didampingi Kepala Seksi P3M Dinas Kesehatan Kota Medan Edy Yusuf SKM MKM dan dr Eva OK Simatupang SpKKLP dari YKI foto bersama dengan sektor swasta usai menyerahkan nutrisi tambahan
Medan (harianSIB.com)
Indonesia merupakan negara ketiga dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi setelah India dan Cina dengan estimasi kasus 824.000 selama tahun 2020, berdasarkan laporan WHO tahun 2021. Sementara kasus yang ditemukan sebesar 393,323 dengan penanganan pengobatan hanya sebesar 48%.

Meski demikian, di Indonesia upaya penanganan TBC, kini didukung dengan adanya Perpres Nomor 67 tahun 2021 tentang penanggulangan TBC. Perpres ini menjadi wujud komitmen pemerintah dalam upaya percepatan eliminasi TBC di Indonesia.

”Keterlibatan sektor swasta dalam forum multi sektor percepatan eliminasi TBC di Kota Medan melalui pemberian nutrisi tambahan pada 36 pasien ini tentu sejalan dengan Juknis Penatalaksanaan TBC RO dimana pemberian makanan tambahan dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan,” kata Kepala Seksi P3M Dinas Kesehatan Kota Medan Edy Yusuf SKM MKM didampingi dr Eva OK Simatupang SpKKLP dari Yayasan KNCV Indonesia (YKI), kepada wartawan termasuk harianSIB.com, Kamis (18/11/2021).

Pernyataan tersebut menegaskan peran serta semua pihak menjadi kunci penting dalam mewujudkan eliminasi TBC di Indonesia. Persoalan TBC sendiri juga kian diperparah dengan kasus TBC yang resistan terhadap obat TBC (TBC Resistan Obat), mengingat pengobatan yang lebih sulit, efek samping berat dan jangka waktu pengobatan yang lebih lama membuat persoalan TBC RO menjadi lebih sulit diatasi.

Ketua Organisasi Pejuang Sehat Bermanfaat (Pesat) Listiani Ketaren mengatakan guna mendukung keberhasilan pengobatan pasien TBC RO khususnya di Kota Medan, salah satu upaya yang dilakukan adalah pemberian bantuan bahan makanan tambahan bagi pasien terutama yang berpenghasilan rendah di bawah Rp3.329.000 perbulannya.

”Berdasarkan data pelaporan dari Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) tahun 2020 terdapat 81 orang pasien yang terkonfirmasi TBC RO di Kota Medan. Dari 81 orang pasien tersebut terdapat 36 pasien berpenghasilan di bawah UMK Medan yang telah didampingi oleh organisasi Pesat,” ungkapnya.

Pelaksana Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Drs Erwinsyah menambahkan untuk menunjang proses pengobatan pasien dibutuhkan makanan tambahan. Hal ini berdasarkan Juknis Penatalaksanaan TB RO di Indonesia 2020 yang menyebutkan bahwa pemberian makanan tambahan dapat meningkatkan respon biologis pasien terhadap pengobatan dalam hal memperbaiki gizi kurang dan meningkatkan fungsi imun, sehingga pemberian makanan tambahan sangat diperlukan untuk peningkatan keberhasilan pengobatan pasien TBC Resistan Obat.

”Tentunya dukungan kami dari sektor swasta dalam mendukung isu kesehatan, terutama tuberkulosis juga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam upaya ini kami melakukan pemetaan bagi penerima manfaat yang secara ekonomi paling membutuhkan. Harapannya dengan tercukupi nutrisinya, pasien TBC RO dapat kembali beraktivitas,” ujarnya didampingi Kepala Unit CSR Bank Sumut Abdul Hamid SH.

Pesat melalui dukungan Yayasan KNCV Indonesia dalam program Mandiri-TB dengan pendanaan USAID mendorong keterlibatan sektor swasta dalam mendukung upaya peningkatan gizi bagi pasien TBC RO. Tentunya keterlibatan swasta dalam hal ini mampu mendukung kemandirian organisasi pasien dalam memberikan dukungan pendampingan bagi pasien TBC RO, terlebih khusus di Kota Medan. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru