Ibadah Jumat Agung di Medan Berjalan Aman dan Lancar

Medan (SIB)

Ibadah Jumat Agung (Peringatan Kematian Yesus Kristus), Jumat (29/3) di gereja-gereja di Medan berlangsung aman dan lancar.

Acara diawali kebaktian pagi dan dilanjutkan dengan peringatan detik-detik kematian Yesus Kristus di kayu salib (ibadah nahohom) yang dimulai pukul 14.00 WIB. Sekitar pukul 15.00 WIB lonceng gereja berbunyi tanda kematian Yesus. Cuaca di tengah kota Medan juga terlihat mendung dan ada tampak gerimis.

Gereja HKBP Jalan Uskup Agung Sugiopranoto Medan juga merangkaikan peringatan Jumat Agung itu dengan perjamuan kudus. Ratusan jemaat memadati gedung gereja dan juga di luar gereja yang dipasangi tenda dan TV. Ibadah dipimpin Pendeta Resort HKBP Medan Kota Pdt Resna Tiarasi Malau STh dan Pdt Klaus Siregar.

Demikian halnya di HKBP Teladan Ressort Medan I Teladan juga melaksanakan ibadah Jumat Agung yang dihadiri ratusan jemaat. Ibadah Jumat Agung digelar sebanyak tiga sesi mulai dari pukul 06.00 WIB dipimpin Pdt R.Ch Sibarani STh, pukul 09.00 WIB dipimpin Pdt R Sianturi STh dan pukul 11.00 WIB oleh Pdt R Silaban MTh.

Ibadah Jumat Agung mengambil Thema “Tuhan Telah Membuka Jalan Yang Baru dan Hidup”. Sementara Khotbah/Jamita diambil dari Ibrani 10:16-25.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Ibadah Hening (Parpunguan Na Hohom) pada pukul 14.00 WIB dibawakan Pendeta Ressort Pdt R Silaban MTh. Kemudian dilanjutkan dengan acara Perjamuan Kudus (ulaon na badia) dan ditutup dengan doa berkat.

Jumat Agung di GKPS Sidorame

Perayaan Jumat Agung di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Sidorame Resort Medan Timur Jalan Pelita I Medan juga dirangkai dengan perjamuan kudus.

Pdt Jusni H Saragih dalam khotbahnya berharap agar jemaat GKPS Sidorame tetap mengandalkan Tuhan Yesus dalam aktivitas kehidupannya. "Memang saat ini di zaman yang sulit seperti ini banyak pencobaan yang datang, karena itu kita undang Tuhan Yesus bersama kita untuk melaluinya," katanya.

Dia mendorong jemaat GKPS Sidorame agar tetap beriman, sebab kalau sudah beriman, jemaat dapat berkarakter baik, membuat kekuatan baru dan memberi semangat baru. "Kadang-kadang memang kita lemah, dan takut akan situasi ini, karena itu kita butuh kekuatan baru dari Tuhan dan dukungan sesama sehingga dapat saling menopang sehingga kita dikuatkan," ujarnya.

Jemaat GKPS harus tahu bahwa pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib di Bukit Golgota adalah untuk menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa, karena itu mendekatkan kepada Tuhan dan menjadikan hidup tetap kudus.

Acara ibadah yang dimulai pukul 13.00 WIB itu diisi kidung pujian, liturgi dan persembahan koor dan diakhiri perjamuan Kudus. Sebelumnya Jumat Agung di hari Kamis juga dilaksanakan ibadah Kamis Putih yang dilaksanakan pada malam hari. (A8)

Jumat Agung di GBKP Setia Budi

Ibadah Jumat Agung di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Setia Budi, Klasis Medan Kampung Lalang, Jalan Setia Budi Medan, juga berlangsung hikmat.

Pdt John Terkelin Ginting MA MTh yang memimpin ibadah mengatakan, Jumat Agung ini mengingatkan kembali akan keselamatan kekal yang Tuhan berikan untuk umatnya.

"Tetap semangat dalam Tuhan, amin," ucapnya saat menyampaikan khotbahnya di hadapan jemaat yang hadir.

Khotbah tersebut mengutip nats Alkitab Matius 27: 45-56, dengan Tema "Yesus Menyerahkan NyawaNya, Lalu Mati". Pdt John menyampaikan anak tunggal Allah, Yesus Kristus lahir ke dunia untuk menyelamatkan semua manusia yang berdosa supaya siapa yang percaya kepadaNya diselamatkan.

Kebaktian Jumat Agung ini juga menampilkan persembahan lagu-lagu rohani dari pertua/diaken dengan judul lagu 'Uruk Golgota'. Moria (kaum ibu) dengan judul 'Persembahen Pengalemi Dosa'. Mamre (kaum bapak) dengan judil 'Di Golgota Kau Disalib'.(**)

Baca Juga:

• Tonggo-Rohim Pimpin AJI Medan Periode 2025-2028
• Kejari Medan Gelar Rakor Pengawalan Proyek Strategis Daerah di Perkimcikataru Medan