Medan (SIB)
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba mengingatkan pemerintah agar jangan 'anak tirikan' atau mengabaikan petani khususnya petani hortikultura di tengah Covid-19, karena mereka juga menderita dan perlu mendapat subsidi terhadap pertaniannya
"Petani itu orang-orang kuat memiliki kemampuan bertahan hidup dan tidak pernah cengeng kepada pemerintah. Dalam diam mereka sudah sangat menderita merasakan dampak Covid-19, segeralah bantu petani," ujar Mangapul Purba kepada wartawan, Rabu (14/4) melalui telepon di Medan.
Karena, lanjut Mangapul, selama pandemi virus corona berlangsung, pemerintah pusat maupun daerah hanya fokus memerhatikan UKMK, Ojol, rakyat miskin, para PNS. Tapi nasib para petani sepertinya terlupakan.
Padahal, katanya, dalam masa pandemi Covid-19 petani holtikultura merasakan dampak luar biasa dengan menurunnya penghasilan, karena komoditas hasil pertanian tidak laku, akibat permintaan pasar menurun drastis.
"Para pedagang dari kota terhalang datang membeli komoditi pertanian di wilayah pedesaan. Banyak petani yang terjebak dalam meminjam modal ke penyedia alat pertanian. Menurunya penjualan, petani tidak bisa berbuat banyak lagi selain meratapi nasib," ujarnya.
Anggota Komisi D ini juga menyayangkan pemeritah seolah memperlakukan petani dan buruh tani sebagai anak tiri di negerinya. "Kita prihatin, negara agraris seperti ini, selama pandemi covid tidak pernah mendengar ada membantu nasib para petani sebagai tulang punggung kehidupan bangsa," ungkapnya.
Karena itu, Mangapul minta Presiden Cq Mentan, Pemprop Sumut, Pemkab/Pemko termasuk kepada Gugus Tugas Covid-19 agar memberikan perhatian khusus kepada seluruh petani di Sumut.
"Berikan proteksi kepada petani khususnya petani holtikultura yang terdampak Covid-19, demi kelangsungan hidup mereka. Jangan biarkan petani bangkrut dan meratapi nasibnya, karena luput dari perhatian pemerintah," tandas Mangapul.(M03/c).