Petani Berharap Pemberlakuan Sistem Digitalisasi Bisa Atasi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi


511 view
Petani Berharap Pemberlakuan Sistem Digitalisasi Bisa Atasi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi
(Foto Dok/Firdaus Peranginangin)
Toni Togatorop SE MM Ir Parlaungan Simangunsong ST IPM. 
Medan (harianSIB.com)
Para petani di Sumut mengharapkan, dengan diberlakukannya sistem digitalisasi melalui aplikasi "iPebers" akan bisa mempermudah mendistribusikan pupuk bersubsidi kepada petani sekaligus mengatasi kelangkaan yang selama ini menjadi momok yang sangat meresahkan petani.
Harapan para petani ini disampaikan Ketua Assosiasi Pedagang dan Petani (Aspatan) Sumut Toni Togatorop SE MM dan Pemerhati Pertanian Kawasan Tapanuli (PPKT) Ir Parlaungan Simangunsong ST IPM kepada wartawan, Minggu (10/9/2023) ketika dihubungi melalui telepon di Medan.
Peryataan itu disampaikan kedua pemerhati petani ini menanggapi penjelasan Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian, Tommy Nugraha yang menegaskan, Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN akan menggunakan aplikasi "iPubers" dalam memperbaiki tata kelola kebijakan pupuk bersubsidi.
"Dengan digitalisasi ini kita bisa memastikan ketepatan sasaran dalam proses penebusan pupuk di kios dan perbaikan pelaporan, penagihan dan penelusuran transaksi, karena akurasi data merupakan kunci utama dari keberhasilan kebijakan pupuk bersubsidi," ujar Tommy.
Dengan kebijakan yang tujuannya memihak petani ini, tandas Toni Togatorop, diharapkan pihak Kementerian Pertanian segera melakukan validasi ulang data calon penerima pupuk bersubsidi bekerja-sama Disdukcapil Kabupaten/Kota se-Sumut, agar semua kedapatan pupuk dan tidak ada lagi data ganda si penerima pupuk bersubsidi.
"Bagi kita, dengan sistem digitalisasi ini merupakan salah satu langkah luar biasa untuk mengatasi kekurangan pupuk bersubsidi sekaligus mempermudah pendistribusiannya. Semoga nantinya bisa memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi," ujar Toni yang juga penasehat sejumlah kelompok tani di Deliserdang, Karo, Dairi dan Pakpak Bharat ini.
Sementara itu, Parlaungan Simangunsong juga berharap agar semua stakeholder yang terkait dengan petani, baik Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut dan Dinas Pertanian di kabupaten/kota secepatnya mensosialisasikan sistem digitalisasi perolehan pupuk bersubsidi ini.
"Para petani patut mengapresiasi gebrakan Kementerian Pertanian dan Kementerian BUMN melalui Pupuk Indonesia yang telah mengimplementasikan aplikasi di kios pupuk bersubsidi. Memang cara satu-satunya mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi ini melalui sistem digitalisasi penyaluran dan penebusan, agar tidak salah sasaran," tambah Parlaungan.
Menurut mantan anggota DPRD Sumut ini, perbaikan dan penyempurnaan tata kelola kebijakan pupuk bersubsidi ini, hendaknya data petani, data lahan dan kebutuhan pupuk, serta mengintegrasikan sistem digitalisasi penyaluran pupuk bersubsidi akan semakin baik.
"Perbaikan penyaluran pupuk bersubsidi yang mengarah pada ketepatan sasaran, peningkatan akuntabilitas, serta peningkatan produktivitas pertanian, akan semakin baik serta petani akan mudah memenuhi kebutuhan pupuk," tambah Parlaungan sembari berharap agar sistem aplikasi ini bisa segera diterapkan di Sumut.(A4).

Editor
: Robert/EVA
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com