Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 04 Juli 2025

Tahun Baru Imlek 2024 Shio Naga Kayu, Pondasi Negara Indonesia Diharapkan Makin Kuat dan Kokoh

Redaksi - Senin, 12 Februari 2024 17:41 WIB
244 view
Tahun Baru Imlek 2024 Shio Naga Kayu, Pondasi Negara Indonesia Diharapkan Makin Kuat dan Kokoh
(Foto SIB/ Horas Pasaribu)
SEMBAHYANG IMLEK: Tokoh Wanita Tionghoa Sumut Dr Lily MH MBA (kiri) melaksanakan sembahyang Imlek bersama warga Tionghoa Kota Medan lainnya, Sabtu (10/2) di Vihara Kwan Tek Kong atau Vihara Setia Budi di Jalan Irian Barat Kecamatan Medan Timur.&a
Medan (SIB)
Ribuan warga etnis Tionghoa Kota Medan sembahyang Imlek 2575 Kongzili, di Vihara Kwan Tek Kong atau Vihara Setia Budi di Jalan Irian Barat Kecamatan Medan Timur, Sabtu (10/2). Tahun baru Imlek ini merupakan Shio Naga dengan elemen kayu atau tahun Naga kayu. Elemen pada tahun-tahun kalender Cina ada 5 yakni kayu, air, api, logam dan tanah.
Tokoh wanitia Tionghoa Sumatera Utara Dr Lily MH MBA yang ditemui wartawan ketika sembahyang di Vihara Kwan Tek Kong mengatakan, ke-5 unsur tersebut berputar terus, tahun 2024 ini bertepatan tahun Naga Kayu. “Kayu menjadi api, api menjadi tanah, tanah menjadi emas (logam) dan emas menjadi air, kemudian akan kembali lagi kepada elemen kayu. Begitulah siklusnya elemen pada Shio Tahun Baru Imlek,” kata Lily.
Menurut mantan Ketua Indonesia Tionghoa (INTI) Kota Medan ini, biasanya kayu itu kuat dan kokoh, bangunan juga membutuhkan kayu agar pondasinya jadi kuat. Dengan Tahun Shio Naga Kayu ini diharapkannya pondasi NKRI makin kokoh, negara makin kuat dan ekonomi makin baik. “Negara kuat, ekonomi baik, rakyat makin sejahtera, itulah harapan kita untuk bangsa dan negara di Tahun Naga Kayu ini,” terangnya.
Di Tahun Baru Imlek ini diharapkan mantan anggota DPRD Kota Medan ini Indonesia semakin aman, terlebih di bulan Februari ini ada pesta politik yakni Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden (Pilpres) yang berdekatan dengan Tahun Baru Imlek.
“Ini kan hari pertama Tahun Baru Imlek, hari ke 5 Imlek, Rabu (14/2) bertepatan pelaksanaan Pemilu di tanah air. Kita berharap pelaksanaan Pemilu berjalan dengan aman dan lancar, rakyat bisa memilih calon wakil rakyat dan calon pemimpin bangsanya untuk 5 tahun ke depan,” harapnya.
Pada Tahun Baru Imlek, kata Lily, etnis Tionghoa melaksanakan banyak ragam sembahyang di vihara. Ada sembahyang kepada Tuhan, kepada Dewi Kwan Im, kepada Dewa-dewa dan jenderal-jenderalnya. “Ada dewa untuk melindungi anak-anak, ada dewa pembawa rezeki, semua kita sembahyangi,” terangnya.
Pada ritual keagamaan tersebut, orang yang bersembahyang ada yang membakar kertas sembahyang yang diibaratkan sebagai uang. Kertas yang dibakar tersebut adalah sebagai bentuk persembahan supaya dewa melindungi dan menolong umat manusia agar lancar segala pekerjaan.
Ada juga pada sembahyang tersebut orang yang sembahyang menuangkan minyak pada tempat yang sudah ditentukan. Tujuannya rezekinya dan urusan berjalan lancar, karena minyak yang licin diibaratkan melancarkan segala pekerjaan.
Sembahyang Imlek, kata Lily menjadi salah satu ritual wajib bagi masyarakat Tionghoa. Biasa dilakukan di klenteng, vihara atau di rumah masing-masing. Orang sembahyang ada juga yang membakar dupa, ada yang membawa bunga.
“Habis sembahyang kita bakar dupa, maknanya agar doa kita dikabulkan, itu juga berupa persembahan, bisa dengan kertas sembahyang, dupa, bunga, semua itu persembahan. Setiap kita berdoa ada persembahan, agar kita diberkahi,” tuturnya. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru