Vitoria-Gasteiz (SIB)
Barcelona harus puas bermain imbang 1-1 saat melawat ke markas Deportivo Alaves. Hasil seri itu rupanya membuat Antoine Griezmann geram. Barcelona melakoni pekan kedelapan Liga Spanyol menghadapi Alaves Stadion Mendizorrotza, Minggu (1/11) dini hari WIB. Los Cules mendominasi permainan sejak menit pertama.
Namun, Barcelona harus kecolongan gol lebih dulu di babak pertama. Neto melakukan blunder fatal usai menerima operan pendek dari Gerard Pique, hingga bola berhasil direbut Luis Rioja yang mencetak gol ke gawang kosong. Alaves unggul 1-0 hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Alaves harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-62. Jota mendapatkan kartu kuning kedua dari wasit dan diusir keluar lapangan setelah melanggar Pique.
Satu menit berselang, Barcelona baru bisa menyamakan kedudukan. Antoine Griezmann berhasil menendang bola lob ke dalam gawang Alaves, sekaligus mengubah skor menjadi sama kuat 1-1.
Unggul jumlah pemain, Barcelona berusaha mencetak gol tambahan. Kendati demikian, rapatnya lini belakang Alaves gagal ditembus lagi oleh Blaugrana, hingga memaksa skor 1-1 bertahan hingga laga tuntas.
Kegagalan Barcelona mencuri tiga poin dari markas Alaves ditanggapi negatif oleh Griezmann. Striker Los Cules itu kesal lantaran timnya tak mampu mencetak lebih banyak gol, meskipun tampil dominan sepanjang 90 menit pertandingan.
"Kami marah dan geram karena kami menginginkan tiga poin setelah mengalami kekalahan. Kami harus lebih banyak melakukan peningkatan, bekerja keras untuk memenangkan pertandingan berikutnya," kata Griezmann, dilansir dari Mundo Deportivo.
Seperti diketahui, Barcelona tercatat melepaskan 25 tembakan dan menguasai bola sebanyak 80 persen, berbanding terbalik dengan Alaves yang hanya melakukan empat kali percobaan. Dominasi Los Cules menjadi sia-sia lantaran hanya satu gol saja yang bisa diciptakan.
"Kami memiliki banyak sekali peluang, tapi kami hanya mencetak satu gol. Oleh karena itu, kami harus meningkat lagi di semua aspek," ujar Antoine Griezmann.
TERANCAM BANGKRUT
Barcelona diterpa kondisi keuangan yang genting, sebabnya karena pandemi Corona ini. Pemasukan dari sponsor berkurang, yang celakanya neraca klub ikut terancam.
Salah satu cara untuk menyelamatkan keuangan Barcelona adalah dengan memotong gaji para pemainnya lagi. Mau tak mau, kini Barcelona harus bisa mengurangi pengeluaran gaji pemain yang mencapai 190 juta euro (sekitar Rp 3,2 triliun) selambatnya pada 5 November, atau berisiko dinyatakan bangkrut di Januari tahun depan.
Dilansir dari Mirror, lagi sulitnya keuangan Barcelona maka akan berpengaruh pada aktivitas belanja mereka. Di bursa transfer musim panas kemarin saja, Barcelona tak banyak belanja pemain.
Padahal, isu Barcelona memulangkan pemainnya, Neymar dari PSG begitu mengalir deras. Tak ayal, Neymar bisa disiapkan jadi Lionel Messi selanjutnya (Messi kontraknya bakal habis di musim panas 2021 mendatang). (CNN/Detiksport/a)