Kampus Harus Jadi Pusat Inkubasi Kewirausahaan

Semarang (SIB)- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan kampus harus menjadi pusat inkubasi dalam mencetak wirausahawan muda di lingkungan sekitarnya.

"Kampus harus menjadi pusat inkubasi wirausahawan di lingkungannya. Contohnya dengan membina pedagang-pedagang kecil, kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan dibikin standarnya," ujar Nasir saat peresmian gedung kewirausahaan Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Sabtu (6/5).

Dia menjelaskan, bahwa di negara maju seperti Singapura, pedagang makanan kaki lima memiliki standardisasi dan sertifikasi makanan yang dijual. Kondisi berbeda, terjadi di Tanah Air yang mana masih ada oknum pedagang yang mencampur minyak goreng dengan plastik agar gorengan yang dihasilkan lebih renyah.

"Sehingga masyarakat yang membeli pun jadi was-was. Dalam hal ini, kampus harus bisa membina pedagang-pedagang kaki lima terutama di lingkungan sekitarnya dulu," katanya.

Perguruan tinggi, lanjut dia, dalam membina para usahawan harus mampu memberikan nilai tambah pada barang yang dijual. Dia menyebut nilai-nilai kewirausahaan yang dibina oleh kampus harus berbasis riset.

Menristekdikti menyebut jumlah pengusaha di Tanah Air masih sedikit jika dibandingkan Singapura dan Malaysia. Singapura menempati peringkat 24 dari 138 negara. Sementara Malaysia menempati peringkat 54 dan Indonesia baru menempati peringkat 90 dari 138 negara. (RoL/h)