Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 04 Juli 2025

Alyas Sekedang Bantah Keterlibatannya dalam Penggunaan Dana Bos Milik SMP Panti Harapan

- Rabu, 25 Maret 2015 20:01 WIB
813 view
 Alyas Sekedang Bantah  Keterlibatannya dalam Penggunaan Dana Bos Milik SMP Panti Harapan
Kutacane (SIB)- Kepala SMPN 2 Kutacane Aliyas Sekedang SPd membantah dirinya terlibat  dalam penggunaan dan pengelolaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) milik SMP Swasta Panti Harapan di Lawe Deski Kecamatan Babul Makmur.

Aliyas Sekedang SPd selaku Kepala SMPN 2 Kutacane kepada SIB di Kantor PWI Kabupaten Aceh Tenggara baru-baru ini mengaku merasa kaget ketika namanya dicatut wartawan dalam pemberitaannya terkait dugaan penggelapan penggunaan dana BOS yang diperuntukkan bagi sekolah swasta tersebut.

Karena merasa tidak terlibat sehingga pemberitaan yang dibuat sang wartawan cukup menggelitik bagi Aliyas. Kendati demikian untuk menghindari fitnah atas dirinya Aliyas memberikan keterangan kepada SIB. Bahkan Kepala SMPN 2 Kutacane ini siap menempuh jalur hukum atas tudingan yang disampaikan kepada dirinya. Pasalnya selain dianggap itu yang menyatut namanya tersebut sungguh tak masuk akal mengingat sekolah yang dipimpinnya saat ini bukan berada di SMP swasta tersebut.

Meski demikian, diakui Aliyas Sekedang sebagai Ketua Majelis Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di tingkat SMP yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara, dirinya memang secara tidak langsung maupun langsung merasa penuh tanggungjawab untuk mengingatkan para rekan seprofesi untuk terus meningkatkan mutu dan intensitas kerja dan penggunaan juga pengelolaan dana BOS.

Dijelaskan MKKS secara garis besarnya membuat program-program peningkatan mutu di sekolah baik secara ekstra kulikuler maupun proses belajar mengajar serta memberikan masukan-masukan terhadap kesejahteraan guru atau staf pengajar dan menampung aspirasi para kepala sekolah yang tersebar di sekolah-sekolah yang ada baik negeri maupun swasta.

“Aneh juga kok nama saya dicatut dalam penggunaan dan pengelolaan dana BOS, tetapi setelah kita konfirmasi kepada Kepsek yang bersangkutan ternyata pencernaan bahasa yang dipaparkan oleh Kepala SMPS Panti Harapan tidak dicerna secara baik, makanya hasil tulisan berita ini entah berantah,” kata Aliyas. Lebih ironisnya lagi, sebut Aliyas, kalaulah memang dirinya disebut-sebut terlibat dalam penggunaan dan pengelolaan dana BOS milik SMP Panti Harapan, kok wartawan yang bersangkutan tidak melakukan konfirmasi dengan dirinya.

Sementara itu, Kepala SMP Swasta Panti Harapan, Tama Roma SPd ketika dikonfirmasi via selulernya juga mengaku kaget dengan isi pemberitaan sekolah yang dipimpinnya di salah satu media. Diakui Tama Roma SPd dirinya memang belum lama ini dikonfirmasi wartawan, namun anehnya lain yang ditanyai kok berita yang muncul lain pula. “Kaget juga, aneh tapi nyata, kita sangat menyayangkan ini,” singkatnya. (B06/q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru