Ada satu kutipan bapak pendiri bangsa, Bung Karno yang paling terkenal "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”._
***
Kutipan di atas adalah sinyal yang kuat bagi bangsa ini bagaimana kekuatan pemuda adalah segala-galanya dalam menentukan arah bangsa ini ke depan.
Berangkat dari itu, saat ini Indonesia memasuki pesta demokrasi lima tahunan. Tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2024 pun telah bergulir. Kini, partai politik telah memanaskan mesin partainya untuk meraup dukungan. Dukungan dari semua segmen pemilih, di antaranya dukungan pemilih pemula yang jumlahnya cukup signifikan.
Ada beberapa faktor yang menjadikan pemilih pemula menjadi penting bagi peserta Pemilu. Pertama, kelompok pemilih ini adalah kelompok pemilih yang melek teknologi, atau dengan kata lain, generasi gadget.
Dengan label sebagai generasi gadget, pemilih pemula, atau generasi Z ini sangat eskpresif terutama di media sosial. Satu orang hampir dipastikan setidaknya memiliki satu akun platform media sosial. Kebanyakan mereka punya lebih dari satu. Instagram, Twitter, Facebook, bukanlah hal asing.
Wujud nyata upaya peserta Pemilu meraih dukungan mereka adalah masifnya kampanye politik di media sosial yang tujuannya meraih simpati mereka.
Acap kali para pemilih pemula ini menjadi target untuk diraih simpatinya karena dianggap belum memiliki pengalaman memilih pada Pemilu sebelumnya, jadi masih berada pada sikap dan pilhan politik yang belum jelas. Namun di sisi lain, kelompok pemilih ini nyatanya dibanjiri arus informasi yang masif dari gadgetnya.
Karena itu pemilih pemula yang dikelompokkan dalam pemilih muda ini adalah kekuatan besar dalam kontestasi menentukan siapa calon pemimpin di negeri ini.
Berdasarkan data yang disampaikan anggota KPU RI August Mellaz kepada sejumlah media Februari 2023, data pemilih muda yang didalamnya juga telah turut pemilih pemula mencapai 107 juta orang atau 53-55 persen dari total jumlah pemilih. Sedangkan khusus pada pemilih pemula berkisar 20 persen dari jumlah pemilih.
Untuk itu, perlu dorongan dari para pemangku kepentingan, khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk konsisten terus mensosialisasikan pentingnya peran pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang sehingga bersungguh-sungguh menggunakan hak pilihnya.
Tak hanya anak muda yang saat ini berusia 16 tahun yang diprediksi pada tahun 2024 mendatang bakal berusia 17 tahun, para pensiunan TNI/Polri pun masuk ke dalam kategori pemilih pemula.