Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 13 November 2025

Ketua MPR Bamsoet Dukung Penuh Sabam Sirait Jadi Pahlawan Nasional

Redaksi - Senin, 28 Maret 2022 20:44 WIB
517 view
Ketua MPR Bamsoet Dukung Penuh Sabam Sirait Jadi Pahlawan Nasional
(Foto: harianSIB.com/Victor Ambarita)
WAWANCARA: Ketua MPR Bamsoet, didampingi Maruarar Sirait (kiri) dan RE Nainggolan (kanan), ketika diwawancarai dalam Seminar Nasional bertajuk “Sabam Sirait Dalam Berjuang Bagi Demokrasi dan HAM di Indonesia” yang digelar Pen
Jakarta (harianSIB.com)
Ketua MPR MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung penuh usulan Sabam Sirait menjadi pahlawan nasional.

“Dalam kapasitas saya sebagai Ketua MPR, Saya Bambang Soesatyo mendukung penuh usulan Sabam Sirait menjadi pahlawan nasional,” kata Bamsoet dalam seminar nasional bertajuk ‘Sabam Sirait Dalam Berjuang Bagi Demokrasi dan HAM di Indonesia’ yang digelar Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), di Gedung Nusantara IV Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Menurut Bamsoet, kepergian almarhum Sabam Sirait di tengah berkembangnya pragmatisme politik dan minimnya tokoh negarawan yang tetap konsisten menjaga komitmen kebangsaan, tentunya menjadi kehilangan yang besar.

“Tidak hanya bagi keluarga besar dan sahabat almarhum tapi juga bagi segenap anak bangsa yang rindu menghadirkan tokoh bangsa yang mengembangkan sikap egaliter, kearifan dan kebijaksanaan, sekaligus intelektualitas dalam berpolitik,” paparnya.

Bamsoet melanjutkan, di mata keluarga, Sabam Sirait adalah sosok yang sangat dicintai. Dan di mata kolega beliau adalah sosok yang sangat dihormati dan disegani.

“Bukan karena latar belakang politiknya, tetapi karena kepribadian beliau yang senantiasa bersahaja, hangat dan bersahabat. Tidak ada kata-kata kita, mereka, kau atau aku. Kita mengenal Sabam Sirait sebagai pribadi dengan sepenuh hati mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk kemajuan demokrasi di Indonesia,” kata dia.

“Bagi siapapun yang mengenal Pak Sabam, khususnya bagi saya pribadi, beliau adalah sahabat, guru sekaligus teladan dalam kehidupan berpolitik, berbangsa dan bernegara,” lanjut dia.

Bamsoet menyadari kepergian Sabam Sirait masih menyisakan duka yang mendalam hingga saat ini.

“Kehadiran kita untuk menjaga nilai-nilai yang beliau wariskan kepada kita. Agar kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari pandangan-pandangan dan pemikiran beliau sebagai begawan politik, khususnya dalam demokrasi dan tegaknya HAM di Indonesia,” ujarnya.

“Bagi kami sendiri di MPR, menghubungkan Sabam Sirait dengan demokrasi, tentunya kita ingat Pak Sabam sebagai sosok yang berani melakukan interupsi dalam sidang umum MPR Tahun 1993,” tambah dia.

Kiprah pengabdian Sabam, lanjut Bamsoet, baik sebagai aktivis dan pemikir yang idealis, maupun sebagai tokoh politisi yang disegani, telah mewarnai dan tercatat dalam sejarah panjang kehidupan dinamika politik di tanah air.

“Kontribusi dan sumbangan pemikiran Pak Sabam telah terlembagakan dalam berbagai institusi, antara lain, sebagai anggota DPR Gotong Royong, DPA (Dewan Pertimbangan Agung), DPR, MPR RI dan terakhir anggota DPD RI dan sekaligus MPR RI meskipun harus diakhiri sebelum masa jabatannya selesai, namun telah beliau jalani dengan penuh dedikasi hingga akhir hayat beliau,” urainya.

Perjalanan yang begitu panjang dan penuh dinamika, menurut Bamsoet, tentunya telah menempa sabam sirait sebagai politikus yang handal.

“Namun pengalaman politiknya yang kaya dan beragam tidak lantas menjadikan dirinya sebagai sosok yang angkuh dan arogan. Kepribadiannya tetap hangat dan penuh karisma. Perjuangannya dalam menerapkan nilai-nilai demokrasi tetap dilakukan dengan pembawaan yang tenang dan penuh makna,” jelasnya.

Bamsoet mengutarakan pemerintah memang telah menganugerahkan Bintang Mahaputera Utama sebagai wujud pengakuan negara atas jasa dan darma bakti dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara.

“Tapi saya meyakini, penghargaan yang tak kalah pentingnya dalam merawat dan menjaga dan meneruskan nilai-nilai kearifan, integritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang telah beliau wariskan,” pungkasnya.

Selain Bamsoet, ikut serta dalam seminar tersebut yaitu Menkopolhukam Prof Dr Mahfud MD (keynote speaker) dan pemateri: Akbar Tanjung (Ketua DPR RI 1999-2004), Dr Barita Simanjuntak SH, MH, CFrA (Ketua Komisi Kejaksaan RI), Drs Theo L Sambuaga (Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Permukiman 1998-1999) dan Dr drg Paulus Januar, MS, CMC (Ketua Presidium PP PMKRI 1986-1988) serta moderator Jefri Gultom (Ketum PP GMKI). (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru