Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 13 November 2025

Sultan Minta Panselnas dan Pemda Tidak Persulit Proses Rekrutmen Guru P3K

Redaksi - Rabu, 13 April 2022 16:03 WIB
453 view
Sultan Minta Panselnas dan Pemda Tidak Persulit Proses Rekrutmen Guru P3K
Foto : Istimewa
Sultan B.Najamudin.
Jakarta (harianSIB.com)

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin meminta Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan Pemerintah Daerah untuk tidak mempersulit proses rekrutmen formasi guru di daerah.

Hal ini dikatakan Sultan terkait banyaknya keluhan dari para calon guru P3K yang mengalami kesulitan akibat sistem website yang bermasalah dan proses rekrutmen yang tidak transparan.

"Rekrutmen formasi guru P3K merupakan harapan peningkatan kesejahteraan bagi para guru honorer yang sejak lama menunggu untuk diperhatikan oleh negara. Kami mengapresiasi komitmen pemerintah dalam kebijakan perekrutan formasi guru P3K ini," kata Sultan Najamudin melalui keterangan resminya, Rabu (13/4/2022), yang juga diterima wartawan SIB, Jamida P. Habeahan.

Menurutnya, kesejahteraan guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Dan Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menunjukkan keberpihakannya kepada masa depan pendidikan nasional.

Meski demikian, harus diakui dalam proses rekrutmen guru P3K terdahulu masih dijumpai beberapa masalah yang merugikan para peserta P3K. Masih ada keluhan terkait sistem website yang bermasalah, hingga adanya peserta yang bertahun-tahun tidak mengajar namun diluluskan.

Karena itu, Sultan mendorong Panselnas dan Pemda harus terlebih dahulu melakukan pendataan dan verifikasi bagi calon peserta secara ketat. Terutama dalam konteks lama masa pengabdian sebagai tenaga pengajar dan tingkat pendapatan calon guru P3K.

Sultan sangat berharap P3K tidak hanya menjadi hadiah bagi para guru yang sejak lama berstatus honorer dan kontrak, tetapi juga menjadi instrumen distribusi keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di sisi lain masih banyak calon guru P3K yang masih gaptek atau gagap teknologi dalam melakukan ujian seleksi. Terutama guru-guru senior yang mengabdi di desa-desa dan pelosok, tentu harus diperlakukan secara khusus dalam proses rekrutmen. Sehingga rekrutmen P3K tidak justru menjadi kecemasan bagi mereka, melainkan menjadi harapan yang menjamin perbaikan kesejahteraan para guru, khususnya di desa.

Sultan juga mendorong agar pemerintah daerah aktif memanfaatkan kesempatan, untuk mempromosikan lebih banyak guru-guru honorernya kepada pemerintah pusat. Sebab, menurut informasi, pemerintah daerah baru mengusulkan 17,3 persen atau 131.239 formasi dari berbagai macam profesi guru.

Telah tersiar di mass media, Kemendikbudristek telah membuka 758.018 formasi guru untuk tahun 2022. Formasi ini diadakan untuk memenuhi kebutuhan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK ) pada tahun 2022 ini.

Namun hingga saat ini, Pemda baru mengusulkan sebanyak 17,3 persen atau 131.239 formasi termasuk guru Agama, guru Seni Budaya, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dan guru kelas Taman Kanan Kanak (TK). (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru