Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 04 Juli 2025

Diduga Dibantu 8 WNI, Chaowalit Gunakan Nama 'Sulaiman' Selama Pelarian

* Dirreskrimum Polda Sumut Periksa 17 Saksi
Wilfred Manullang - Minggu, 02 Juni 2024 23:16 WIB
261 view
Diduga Dibantu 8 WNI, Chaowalit Gunakan Nama 'Sulaiman' Selama Pelarian
Foto: Detikcom
Chaowalit Thongduang saat ditangkap di Bali
Jakarta (SIB News Network|SNN)
Chaowalit Thongduang selama pelariannya di Indonesia ternyata tidak bekerja sendiri. Buronan kelas kakap dari Thailand itu diduga mendapat bantuan 8 warga Indonesia.

Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, dalam jumpa pers, Minggu (2/6/2024), menyatakan polisi telah meminta keterangan dari sejumlah saksi.

"Ada 8 WNI yang memiliki keterkaitan dengan pelarian dan pemalsuan identitas serta bagaimana buronan bertahan hidup," kata Wahyu.

Baca Juga:

Kedelapan orang tersebut yakni T sebagai sopir ojek online, W pegawai konter HP, A sopir taksi online, SA teman kencan, EA teman dari SA, TA agen jasa pengiriman uang, ES pemilik sewa kapal yang membantu Chaowalit masuk ke Indonesia dan SR sebagai sopir taksi. Namun demikian, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Chaowalit selama berada di Indonesia diketahui menggunakan nama 'Sulaiman.'

Baca Juga:

Wahyu menyebut Chaowalit dibantu perempuan WNI berinisial FS untuk memalsukan identitas tersebut. FS sekarang sudah diamankan pihak kepolisian.

"Sedangkan yang membantu buronan untuk membuat identitas palsu berupa KTP, Kartu Keluarga, dan akta kelahiran sebagai penduduk Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh adalah seorang perempuan dengan inisial FS. Dalam melakukan aksinya tersebut, FS dibantu oleh seorang berinisial U," jelasnya.

Dirreskrimum Polda Sumatera Utara (Sumut), Kombes Sumaryono menambahkan, hingga kini total 17 saksi sudah diperiksa. Hingga kini, dua orang WNI sudah diketahui terlibat dalam aksi pelarian Chaowalit.

"Ada sekitar 17 orang yang kami periksa tetapi yang sudah kami dalami, ada 2 orang. Terutama kami melakukan penekanan pada pembuatan KTP palsu, kedua adalah pembuatan rekening atas nama Sulaiman. Ini yang kami dalami saat ini masih berproses dan akan kami tentukan, proses penegakan hukum secara profesional," jelasnya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru