Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 06 Desember 2025

KLH Ungkap Puluhan Ribu Hektare Hutan Hilang di Aceh, Sumut dan Sumbar Pemicu Banjir-Longsor

Redaksi - Sabtu, 06 Desember 2025 16:44 WIB
123 view
KLH Ungkap Puluhan Ribu Hektare Hutan Hilang di Aceh, Sumut dan Sumbar Pemicu Banjir-Longsor
ANTARA FOTO/Yudi Manar
Kerusakan alam jadi penyebab banjir dan longsor parah di Sumatera.

Jakarta(harianSIB.com)

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengungkap data kehilangan area tutupan hutan di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar), yang kini tengah dilanda banjir dan longsor hebat akibat anomali siklon tropis.

Dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan, dampak bencana bukan hanya dipicu anomali cuaca, tetapi juga kerusakan lingkungan yang sudah terjadi sejak lama.

"Maka kemudian ini harus membangkitkan kita semua untuk mengambil langkah. Pemerintah harus hadir untuk merumuskan langkah-langkah operasional," kata Hanif di kompleks parlemen, Rabu (3/12), dikutip dari CNN Indonesia.

Hanif menjelaskan, di Aceh area hutan tutupan yang hilang mencapai 14 ribu hektare sejak 1990 hingga 2024. Hilangnya belasan ribu hektare hutan tersebut disebut sangat berpengaruh terhadap besarnya dampak siklon.

Baca Juga:
Sementara itu, di Sumatera Utara, luas area tutupan hutan yang hilang bahkan lebih besar, yakni sekitar 19 ribu hektare. Adapun di Sumatera Barat, tutupan hutan yang hilang mencapai 10 ribu hektare.

"Tentu angka ini sangat berpengaruh," ujar Hanif.

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Semua Perangkat di Deliserdang Dikerahkan Sambut Penilaian Adipura 2025
Pintu Keluar Cikande Dijaga Ketat Gegana, Kendaraan Wajib Lolos Tes Radiasi CS-137
Udang Indonesia Terpapar Radioaktif, Pemerintah Temukan Sumber dari Besi Tua di Banten
KTH Parna Jaya Bantah Tudingan Penebangan Hutan Samosir di Area yang Dikelolanya
Menteri KLH Perintahkan Segel Sejumlah Lokasi di Kawasan Industri Cikande
Empat Izin Tambang Nikel di Raja Ampat Dicabut, Bahlil: Melanggar Aturan dan Merusak Lingkungan
komentar
beritaTerbaru