Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 07 Desember 2025

Putus Kontak, Robot Jepang Gagal Mendarat di Bulan

Redaksi - Senin, 01 Mei 2023 12:59 WIB
637 view
Putus Kontak, Robot Jepang Gagal Mendarat di Bulan
Foto: ispace
Perusahaan swasta Jepang mengumumkan bahwa wahana Hakuto-R sangat mungkin mengalami kecelakaan ketika upaya pendaratannya. 
Medan (harianSIB.com)
Upaya pendaratan Bulan ke bulan kembali gagal. Hal ini membuktikan bahwa luar angkasa tidak pernah ramah bagi manusia.

Terbaru, perusahaan swasta Jepang mencoba mendaratkan sebuah robot lander (pendarat) ke Bulan, yang berakhir dengan kegagalan.

Sebagaimana dikutip dari kumparan.com, Senin (1/5/2023), Lander Hakuto-R diluncurkan oleh perusahan Jepang, ispace, dengan roket Falcon 9 SpaceX pada Desember 2022 lalu. Robot ini mulai masuk orbit Bulan pada 20 Maret 2023.

Hakuto-R direncanakan mendarat pada 26 April 2023 dini hari WIB, menuju sebuah kawah Bulan bernama Atlas Crater, yang berada di wilayah disebut Mare Frigoris.

Saat manuver penurunan ketinggian, wahana menjalankan misinya dengan lancar dan mengirim data webcast langsung ke tim di Bumi.

Namun tidak ada informasi soal pendaratan. Ketika waktu pendaratan sudah masuk, robot tersebut hilang kontak.

"Jadi, kami harus berasumsi bahwa kami tidak dapat menyelesaikan pendaratan di permukaan Bulan," kata pendiri dan CEO ispace Takeshi Hakamada dalam siaran langsung.

Perusahaan terus mencoba menghubungi lander, namun tidak ada kabar dari robot tersebut. Akibatnya, "telah ditentukan bahwa ada kemungkinan besar robot lander akhirnya melakukan pendaratan keras di permukaan Bulan," tulis ispace dalam keterangan tertulis.

Pendaratan keras di sini (hard landing) adalah pendaratan dengan posisi dan kecepatan yang tidak sesuai dengan yang direncanakan.

"Untuk menemukan akar penyebab situasi ini, para insinyur ispace saat ini sedang mengerjakan analisis terperinci dari data telemetri yang diperoleh hingga akhir urutan pendaratan dan akan mengklarifikasi detailnya setelah menyelesaikan analisis," tambah mereka.

Gagalnya Jepang di misi ke Bulan, membuat China menjadi satu-satunya negara yang sukses mendaratkan wahana ke Bulan pada abad ke-21, dengan wahana Chang’e mereka.


Banyak negara yang mencoba mendaratkan robot, entah lander atau rover ke permukaan satelit alami Bumi tersebut, semuanya berujung gagal. Jepang tahun lalu mencoba mendaratkan wahana Omotenashi, yang juga gagal. India pada 2019 lalu gagal meluncurkan wahana lander dan rover mereka, Chandrayaan-2. Lander milik Israel Beresheet juga gagal pada 2019.

Semua misi Bulan yang sedang aktif sekarang, merupakan orbiter/satelit yang tidak memerlukan tahapan mendarat, seperti Danuri milik Korea Selatan, Capstone milik NASA.

Secara keseluruhan, baru pesawat penjelajah buatan dan wahana buatan pemerintah dari Amerika Serikat, Uni Soviet/Rusia, dan China yang menjadi robot penjelajah yang berhasil mendarat di Bulan.

Upaya pendaratan hari ini menutup lebih dari satu dekade pekerjaan ispace. Dari 2013 hingga 2018, perusahaan mengoperasikan Tim Hakuto (Kelinci Putih) di Google Lunar X Prize.

Ini adalah sebuah kompetisi yang menawarkan 20 juta AS kepada perusahaan swasta pertama yang mendaratkan robot penyelidik di Bulan.

Google Lunar X Prize berakhir pada 2018 tanpa pemenang, namun ispace terus mengembangkan rencana pendaratan di Bulan. Meski gagal, data yang diberikan Hakuto-R akan menjadi ilmu yang berharga untuk pengembangan wahana selanjutnya.


"Kami sangat bangga," katanya selama webcast. "Kami telah mencapai banyak hal selama Misi 1 ini."(kumparan.com)


Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru