Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 05 Juni 2025

Pdt Drs Binsar Manurung STh MA Bishop GMMI Mengayuh Sepeda Melayani Jemaatnya

* Jangan Pernah Lupa Mengucap "Syukur" Kepada Tuhan Yesus
- Minggu, 06 April 2014 22:26 WIB
639 view
Pdt Drs Binsar Manurung STh MA Bishop GMMI Mengayuh Sepeda Melayani Jemaatnya
Medan (SIB)- Pdt Drs Binsar Manurung STh MA (63), Pendeta sekaligus Bishop di Gereja Methodist Merdeka Indonesia (GMMI), tidak pernah lelah ataupun mengeluh dengan kehidupannya yang setiap saat mengemban tugasnya untuk melayani serta memberikan khotbah kepada para jemaatnya, untuk memuliakan nama Tuhan Yesus. Dia pun tidak silau dengan kemewahan dunia.

Tak tanggung-tanggung, pria yang memiliki istri yang telah puluhan tahun mendampinginya, Donly Hotmaida boru Sidabutar, selalu membawa sepeda butut kesayangannya ke GMMI di Jalan Perjuangan Gg Gereja Medan, tempatnya untuk memberikan Firman Tuhan. Tidak hanya ke Gereja saja, beliau juga mengayuh sepeda kesayangannya ke kampus-kampus tempatnya memberikan mata kuliah kepada para mahasiswa.

Karena keikhlasannya mengemban tugas untuk melayani Tuhan, beliau pun diberi banyak berkah yang tiada duanya, di antaranya ia telah dikaruniai Tuhan 2 putra dan 1 putri. Ketiga anaknya telah lulus dari perguruan tinggi, dan sekarang memiliki gelar sebagai dokter spesialis di kota Medan, dan saat ini Pdt Binsar, istri dan anak-anaknya masih satu rumah dan tinggal di Kampung Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan. Walau pun begitu, pria dengan wajah yang selalu ceria itu tidak pernah menyombongkan dirinya di hadapan khalayak ramai.

Pdt Binsar adalah contoh seorang bapak sekaligus pemimpin di gereja, hal itu dikarenakan prilakunya yang selalu melayani tanpa pamrih. Ia sering memberi bantuan dengan ikhlas kepada orang-orang susah, yang ditemuinya di pinggir jalan. Beliau juga tidak pernah memandang agama atau pun ras. Satu hal yang membuatnya dikagumi para jemaatnya serta pengurus gereja, karena selama menjabat jadi pendeta atau pun bishop, ia tidak pernah menerima gaji sepeser pun, dan gajinya itu selalu dimasukkan ke dalam kas gereja.

Ada pun biaya yang dipakai untuk kebutuhan sehari-harinya dan keluarga, itu semua dari gajinya yang hingga saat ini ia masih seorang dosen di beberapa universitas di kota Medan. Walau pun begitu, gaji yang diterimanya tidak sepenuhnya dipakai untuk memenuhi kehidupannya serta keluarga, karena sebagian gajinya selalu disumbangkan ke orang-orang yang membutuhkan.

Pdt Drs Binsar Manurung ketika diwawancarai SIB, Jumat (4/4) mengenai profesi yang diembannya selama ini, ia pun mengungkapkan apa yang dikerjakannya adalah sebuah karunia. "Saya sangat senang menjalaninya, karena ini semua adalah karunia dari Tuhan Yesus, dan saya tidak pernah malu ketika membawa sepeda untuk melayani para jemaat. Walau pun saya mengayuh sepeda setiap hari hingga mencapai 30-50 Km menuju gereja untuk berkhotbah, serta menuju kampus untuk memberikan mata kuliah, saya tidak pernah lelah atau pun mengeluh. Justru itu merupakan tantangan buat saya, dan membuat saya semakin sehat. Satu hal lagi, saya tidak pernah lupa mengucapkan kata "syukur" kepada Tuhan atas semua pemberian dan berkahnya," jelas pendeta itu di atas sepeda bututnya.

Katanya lagi, di saat berkhotbah, ia selalu memberikan semangat kepada para jemaat. "Saya selalu memberikan semangat kepada jemaat, serta mengatakan agar jangan pernah lupa mengucapkan terima kasih kepada Yesus Kristus. Tidak hanya di gereja saja, di kampus juga saya selalu memberikan motivasi kepada para mahasiswa, baik itu beragama Nasrani ataupun non Nasrani, agar mereka selalu menjalani hidup ini dengan baik dan benar, serta tidak menyia-nyiakan segala pemberian Tuhan," katanya lagi, sembari mengucapkan agar jangan pernah lupa mengucapkan "syukur" kepada Tuhan, dimana pun dan kapan pun.(A24/ r)







SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru