Sabtu, 26 April 2025
RENUNGAN

Ketakutan yang Diubahkan ( Matius 28:1-10)

Oleh Pdt Dr JR Sipayung (Dosen STT Abdi Sabda,Medan)
Redaksi - Minggu, 12 April 2020 17:40 WIB
34.610 view
 Ketakutan yang Diubahkan ( Matius 28:1-10)
pixabay
Ilustrasi
Kristus sudah bangkit. Haleluya. Inilah kabar baik atau berita sukacita bagi setiap orang percaya sepanjang masa. Syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Berita suka cita, kabar baik ini bukan hanya untuk Yesus, tetapi kabar baik bagi dunia, kabar baik umat percaya dan kabar baik bagi kita di manapun kita berada.

Ternyata kematian bukan akhir kehidupan Yesus. Demikian juga hidup kita tidak berakhir di kematian. Ada kehidupan dan ada kebangkitan bagi orang percaya. Firman Tuhan tegas menyebut “Barang Siapa yang percaya kepada Kristus, Ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (bnd. Yoh 11:25).

Berita kebangkitan Yesus Kristus pertama sekali disaksikan oleh perempuan yaitu yang bernama Maria Magdalena, dan Maria yang lain (ay.1). Dalam Injil Markus disebut ada tiga orang perempuan yang pergi ke kubur Yesus yaitu: Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Salome (Mrk 16:1). Merekalah menjadi saksi pertama tentang kabar baik itu. Sekalipun dalam kultur budaya di zaman itu, status dan kesaksian kaum perempuan sangat direndahkan / diragukan. Namun Yesus mentransformasi budaya, Yesus menghargai dan memberdayakan semua baik laki-laki dan perempuan.

Dalam ayat 5 ini disebut : mereka yang pergi ke kubur itu berada dalam posisi ketakutan. Hal ini nyata dengan ungkapan: “Janganlah kamu takut”. Sama halnya seperti penjaga-penjaga kuburan itu gentar ketakutan bahkan menjadi seperti orang mati (bnd. ay.4). Bisa saja mereka takut karena “gempa bumi yang terjadi” atau “karena batu penutup kubur Yesus sudah digulingkan” . Namun ketakutan yang mendasar ialah, karena Yesus yang sudah disalibkan dan dikuburkan di tempat itu, tidak berada lagi di situ. Malaikat yang hadir itu menegaskan : “Ia tidak di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya (ay. 6).

Ketakutan dan merasa takut, sering menghantui hidup manusia. Misalnya kita takut terhadap roh-roh halus (hantu), takut tidak lulus ujian, takut tidak cukup biaya untuk kebutuhan keluarga, takut dan kecewa akan penyakit-penyakit silih berganti, bahkan saat ini banyak orang di dunia ini takut sekali dengan Covid 19 atau virus corona. Sehingga kita dianjurkan tinggal di rumah saja (stay at home). Sebagaimana ibu-ibu yang pergi ke kubur Yesus ketika itu, mereka mengalami ketakutan, kita juga saat ini mengalami ketakutan, sekalipun konteks situasinya berbeda, namun suasananya sama saja yaitu sama-sama ketakutan.

Firman Tuhan menyapa kita semua : “Janganlah kamu takut” (ay.5). Di dalam Alkitab perkataan “janganlah takut” disebut sebanyak 365 kali. Misalnya kepada Yusuf diteguhkan untuk janganlah kau takut mengambil Maria sebagai istrimu sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus (Mat 1:20), di tempat lain disebut: “Janganlah kamu takut karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Mat 10:31). Dan juga di ayat ini janganlah kamu takut ( ay.5). Semua ini meneguhkan kita agar tegar sekalipun dalam masa-masa sukar. Bila firman Tuhan menyebut janganlah takut 365 kali maka setiap pagi ternyata kita disapa dan diteguhkan untuk tidak takut dalam menjalani hari hari kehidupan, sebab ada janji Tuhan meneguhkan dan menyertai umat-Nya.

Kristus sudah bangkit dari antara orang mati. Dan Ia mendahului kamu ke Galilea, di sana kamu akan melihat Dia. Kebangkitan Tuhan Yesus ternyata berkuasa menaklukkan segala kuasa-kuasa dunia, kuasa kematian, bahkan kuasa ketakutan itu sendiri. Kristus sudah bangkit. Inilah fakta dan dorongan bahwa kemenangan dan suka cita menjadi milik umat percaya.

“Dia akan mendahului kamu ke Galilea. Di sana kamu akan melihat Dia”. (ay. 7)
Sebenarnya sebelum Yesus bangkit Ia sudah menyampaikan bahwa sesudah Dia bangkit, Dia akan mendahului mereka ke Galilea (Mat 26:32). Mengapa ke Galilea? Karena Galilea, adalah tempat kediaman Yesus, tempat Ia bertumbuh dan dibesarkan. Bahkan Galilea adalah “wilayah bangsa-bangsa lain, bangsa yang diam dalam kegelapan” (Mat 4:12-17, bnd. Yes 8:23). Mereka butuh kabar baik. Karena itu Yesus mendahului mereka ke Galilea. Artinya peristiwa kebangkitan akan diwartakan kepada keluarga, kepada masyarakat / bangsa-bangsa lain, yang belum percaya kepada Yesus. Dengan Yesus mendahului mereka hendak memberi suka cita dan peneguhan bagi mereka dan bagi banyak orang khususnya yang belum percaya bahwa Kristus sudah bangkit dari kematian. Dia mendahului kita, mendahului dalam perjalanan kita, bahkan mendahului kematian dan kebangkitan kita. Sukacita inilah yang menjadi peneguhan luar biasa dan kabar baik bagi setiap umat. Inilah sukacita yang perlu kita bagi kepada keluarga dan sesama umat lainnya.

Yesus mendahului segala perjalanan dan situasi yang kita hadapi. Yesus ada di depan menyambut dan meneguhkan kita sehingga kita kuat, tegar menghadapi suasana sukar yang sedang kita hadapi saat ini.

Dalam ayat 8 disebutkan ibu-ibu yang sudah melihat, mendengar, menyaksikan kubur kosong itu mereka pergi sekalipun masih dalam keadaaan takut, tetapi sudah penuh dengan suka cita yang besar dan cepat-cepat membagi kabar baik ini bagi murid-murid Yesus.
Yesus yang berjanji akan mendahului mereka ke Yerusalem, ternyata terbukti. Yesus menjumpai mereka di Galilea dan berkata: “Salam bagimu” (ay.9). Kata “salam bagimu”, sebenarnya terjemahan aslinya adalah: “Berbahagialah kamu”. Kata berbahagia atau bergembira, inilah hidup orang yang bertemu dengan Yesus. Seperti orang Majus yang melihat bintang Timur yang mendahului mereka dan ketika mereka melihat bintang itu : “Sangat bersukacitalah mereka” (Mat 2:10).

Inilah peneguhan dan suka cita kita, Kristus sudah bangkit dari kematian. Dia mendahului segala perjalanan dan situasi hidup kita hingga saat ini. Mari perlihatkan dan bagikan kabar suka cita ini sehingga banyak orang melihat dan percaya kepada-Nya. Saat ini ada kekuatiran melanda dunia yaitu munculnya wabah Covid 19. Dalam keadaan ini, kita disegarkan Kristus yang sudah bangkit menyapa kita janganlah kamu takut, sekalipun untuk sementara harus stay at home, tinggal di rumah untuk memutuskan penyebaran virus corona yang ada, namun iman dan percaya kita kepada Tuhan mengubahkan ketakutan kita. Berbahagialah kita yang mengimani Yesus yang sudah bangkit itu. Mari kita rayakan dan bagikan kabar baik ini dalam kehidupan setiap harinya, sehingga banyak orang melihat dan percaya bahwa Dia sudah bangkit, Dia hidup, Dia mendahului kita dalam setiap perjalanan dan masa depan kita. Bahkan Ia menyertai dan memberkati kita senantiasa. Kristus mengubahkan ketakutan kita menjadi sukacita. Haleluya. Amen. (c)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru