Mengapa Tuhan mengasihi bangsa Israel
yang tegar tengkuk? Mengapa Tuhan tiada hentinya memanggil orang-orang yang
melakukan kejahatan agar hidup dalam kehendak hukum-Nya? Titik krusial jawaban
terhadap pertanyaan ini sesungguhnya bukan pada Tuhan tetapi pada manusia dalam
memahami kasih setia Tuhan dalam perjalanan hidupnya. Sebab, jebakan egoisme
keberdosaan, syahwat kedagingan itulah yang sangat kuat menggoda manusia untuk
tidak merespon dengan baik akan panggilan untuk hidup dalam kasih setia Tuhan.
Akibatnya manusia terjerat dalam gurita
persepsinya lalu menganggap Tuhan tidak dapat diandalkan menghadapi tantangan
hidup. Manusia menempatkan Tuhan pada proyeksi emosinya yang memenjarakan Tuhan
dalam nalarnya sehingga diangap tidak mampu memberi makna hidup berbahagia. Maka
bangsa Israel berpaling dari Tuhan lalu mencari kebahagiaan hidup di luar Tuhan
Allah. Itulah makna ketegaran hati, esensi dari kekerasan jiwa melawan Tuhan.
Dan tentu saja dalam realitas demikian,
manusia tidak mengalami nikmatnya kasih sayang Tuhan, tidak mengalami kesetiaan
Tuhan. Sebuah pengalaman hidup tanpa Tuhan. Sebuah perjalanan hidup dalam
kegelapan tiada batas, penuh derita tiada akhir. Itulah sebabnya manusia selalu
haus dalam pengembaraan jiwanya guna menemukan hidup yang berbahagia. Tetapi
semakin jauh dari Tuhan, semakin berat derita hidupnya, semakin dahaga
peziarahan jiwanya.
Maka, pada realitas kedegilan hati dan
hasrat hidup yang tegar tengkuk itulah bangsa Israel diingatkan pemazmur untuk bertobat
agar hidup bersama dengan Tuhan dalam kasih setia-Nya (khesed). Dalam realitas dahaga pengembaraan jiwa itulah pemazmur
memanggil setiap orang untuk hidup dalam hukum Tuhan. Sebab, adanya kemauan
hati untuk hidup merasakan kasih Tuhan, adanya keterbukaan jiwa untuk hidup
berdasarkan kesetiaan Tuhan, maka setiap orang beriman akan mengalami hidup
yang berbahagia.
Sehingga setiap orang yang bertobat
untuk hidup dalam kasih setia Tuhan maka praktek hidupnya akan berpegang teguh
pada hukum Tuhan dan diwujudkan dalam realitas hidup bersama sebagai umat
Tuhan. Orang beriman yang digerakkan oleh kasih setia Tuhan akan dapat hidup
bersama dalam keluarganya. Melihat, merasakan pengalaman hidup dalam kasih
setia Tuhan sehingga keluargnya dapat berbahagia karena kasih setia Tuhan
Orang beriman yang menaati hukum kasih
setia Tuhan akan menghargai perbedaan, kemajemukan hidup sehingga umat Tuhan
dengan segala ciptaan-Nya termasuk pengelolaan hutan, pengelolaan sumber daya
alam akan dapat merasakan sukacita, dan melihat kemegahan Tuhan. Maka, dalam
praktek hidup demikianlah orang-orang beriman dapat melihat, merasakan,
sukacita dan keselamatan atas kemegahan Tuhan. Itulah makna kebahagiaan karena
hidup dalam kasih setia Tuhan.
Maka, khesed, kasih setia Tuhan bagi bangsa
Israel yang tegar tengkuk. Tuhan setia menanti pertobatan setiap orang yang
berpaling dari-Nya. Itulah cara berada Tuhan Allah sebagai sumber kasih setia
yang tiada berakhir. Itulah perwujudan Diri Allah sebagai sumber kasih setia
yang tak berkesudahan. Jadi, Tuhan itu baik, bukan karena kita baik. Dan itu
berarti, panggilan untuk hidup dalam kasih setia Tuhan adalah panggilan untuk
berbahagia.
Keyakinan pada kasih setia, janji
penyertaan, hukum Tuhan yang meluruskan arah dan tujuan perjalanan hidup akan
menempatkan orang beriman untuk dapat memahami realitas tantangan hidup
berpijaknya. Sehingga orang beriman diberi kekuatan dan kepastian keselamatan
dalam menghadapi tantangan hidupnya. Justru pada adanya tantangan hidup itulah
maka orang beriman semakin berpegang teguh pada hukum Tuhan, digerakkan oleh
kasih Tuhan, dimotivasi oleh kesetiaan Tuhan.
Maka kesediaan untuk datang dan hidup
dalam kasih setia Tuhan akan membuat orang beriman mengalami kebahagiaan hidup.
Itu berarti, jika Tuhan mengasihi orang Israel yang tegar tengkuk, jika Tuhan
menanti orang-orang yang lari dari hadapan-Nya untuk bertobat, itu adalah wujud
dari cara berada Tuhan dalam menyatakan diri-Nya sebagai sumber kasih setia
sebab Allah adalah kasih. Dan pada saat yang sama, panggilan hidup dalam kasih
setia Tuhan adalah untuk kebahagiaan hidup orang beriman. Selamat menikmati
tantangan perjalanan hidup yang mengandalkan kasih setia Tuhan menuju sukacita
dan kemenangan hidup yang berbahagia. AminBerbahagia Karena Kasih Setia Tuhan
Baca Juga: