Medan (SIB)-
Setelah sukses mempergelarkan Choral Drama ‘the story of Buku Ende’ di Hotel Tiara Medan pada bulan September 2013 lalu, Svara Sacra Choir Medan bekerjasama dengan NHKBP Bandung akan mepergelarkan kembali ‘the Story of Buku Ende’, Sabtu 29 Maret 2014 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB Bandung.
Demikian siaran pers yang disampaikan Ketua Panitia Dr Victor Lumbanraja MAP MSP, didampingi unsur panitia lainnya Ir Donald P L Tobing, Fredrick Edy Giri SE MEc, Dr Suryadi Panjaitan SpPD, Ir Rediman Silalahi MSi, Rollin Sihombing SE disela-sela latihan persiapan Minggu (16/3) di Gedung Serba Guna Jalan Sriwijaya Medan.
Choral Drama dua babak ini, menceritakan interpretasi perjalanan tentang kehidupan manusia yang bersumber pada naskah lagu-lagu pada Buku Ende. Seluruh nyanyian yang dikemas (solo dan koor) plus musik (uning-uningan, musik tiup dan keyboard orchestra) serta tarian (tortor dan tumba), adalah berakar dari kebudayaan masyarakat Batak. “Pertunjukan akan disajikan secara simultan antara drama dan paduan suara dimana keduanya saling menguatkan setiap pesan yang terkandung dalam Naskah Buku Ende,†jelas Art Director Rithaony Hutajulu didampingi suaminya Irwansyah Harahap.
Lebih lanjut, dijelaskannya, babak pertama bercerita tentang gambaran kehidupan awal masyarakat Batak Kristen dan babak kedua menceritakan tentang gambaran kehidupan masa kini. Pesan-pesan spiritual yang terdapat dalam Buku Ende akan digambarkan dalam rangkaian kehidupan keseharian masyarakat Batak Kristen, meliputi kehidupan sosial dan spiritual serta berbagai ungkapan ekspresif kebudayaan masyarakat Batak.
Choral Drama ‘the story of Buku Ende’ ini akan didukung oleh punggawa di bidang musik uning-uningan Marsius Sitohang dan Sarikawan Sitohang, paduan suara dan artistik, Mangara Simanjuntak SSn. Selain Svara Sacra Choirs, juga melibatkan Svara Sacra Kid Choir (paduan suara anak), Arianto Raya Butarbutar, dan Christine Theodosia Lubis serta Conductor Binahar Hardman Hutapea SpN.
Disamping itu, untuk menyemarakkan pergelaran ini, panitia juga menghadirkan Sandra Niessen. Seorang Anthropolog Belanda peneliti Ulos Batak didampingi Asistennya MJA. Nashir, yang akan melakukan pemutaran film ‘Rangsa ni Tonun’ dan Pameran Ulos Batak Kuno; yang dirangkaikan dengan demo ‘Martonun Ulos’ oleh Penenun Ulos Batak, Junjung Hutabarat.
“Puji Tuhan, persiapan teman-teman Panitia di Bandung sudah kelar, dan bagi masyarakat yang berminat dapat menghubungi reservasi tiket, melalui Manangi Tambunan (081394520121), Leonard Sitohang (082218807815) dan Theo Surbakti (085296155635); selanjutnya rombongan 120 orang akan berangkat bersama-sama menuju Bandung 28 Maret 2014 yang akan datang,†demikian disampaikan Ketua Panitia Dr Victor Lumbanraja MAP MSP.
(Rel/ r)
Simak berita lainnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB).
Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap
hari pukul 13.00 WIB.