Salah satu identitas diri orang percaya (Kristen) adalah terang dunia. Hal itu ditegaskan dalam Injil Lukas 5:14 "Kamu adalah terang dunia". Penegasan itu disampaikan Tuhan Yesus ketika Dia menyampaikan khotbahNya dalam lanjutan khotbah di bukit. Ketika pesan ini sampai ketelinga para pendengarnya, sesungguhnya mereka heran dan bingung. Sebab menurut rabi-rabi orang Yahudi, terang dunia adalah Allah, Adam, Israel, Hukum Taurat, Bait
Allah/Yerusalem (Tafsiran Alkitab Masa Kini-3). Tetapi Yesus yang adalah terang sesungguhnya, merubah paradigma mereka (Murid), yang mana mereka juga adalah terang dunia, sebab terang Yesus ada dalam diri mereka, mana kala mereka menjadi pengikutNya (Yohanes 8:12). Kamu adalah terang dunia, sebuah identitas yang melekat dalam diri setiap orang percaya. Itu artinya bahwa identitas tersebut tidak bisa dipisahkan dari dirinya, dengan kata lain setip orang percaya tidak bisa menghindar dari identitas tersebut lalu berkata saya bukan terang dunia, itukan bukan bagian saya, saya kan bukan pendeta, bukan penatua, bukan majelis Gereja, saya kan masih muda dll. Kalimat kamu adalah terang dunia tidak hanya ditujukan kepada orang tertentu, tidak hanya ditujukan kepada mereka-mereka yang terlibat dalam pelayanan altar (hamba Tuhan) saja. Ketika seseorang berkata bahwa dia sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (Kristen) maka suka atau tidak suka lebel menjadi terang dunia telah terpatri di dalam dirinya. Sehingga kita pun sebagai orang percaya harus punya kesadaran bahwa kita adalah terang dunia.
Selanjutnya terang harus ditempatkan pada tempatnya (Matius 5:15) terang akan berfungsi dengan maksimal ketika terang itu ditempatkan di dalam kegelapan. Terang tidak akan ada faedahnya ketika terang itu ditempatkan di tempat yang terang apalagi ditutupi. Lilin yang kecil nyalanya itu akan lebih berfungsi ketika lilin tersebut diletakkan di kegelapan. Demikian pulalah orang percaya sebagai terang ditempatkan di tengah-tengah dunia yang tidak steril akan dosa, dunia dimana masyarakatnya mengalami dekadensi moral, yang secara rohani mengalami kesesatan. Alkitab mengatakan bahwa dunia ini semakin hari semakin jahat. Dengan perkataan lain dunia ini ada dalam kegelapan dan menuju kepada kebinasaan. Di tengah dunia seperti inilah Allah menempatkan orang percaya. Dengan demikian orang percaya yang notabenenya adalah terang, menerangi dunia yang penuh dengan kegelapan itu. Sehingga dunia bisa melihat terang yang sesungguhnya. Dan pada akhirnya mereka dituntun ke jalan yang benar. Dalam kerangka berpikir demikian maka orang percaya dituntut keluar dari keterkungkungannya, dari tembok-tembok organisasi gereja, dari sikap ekslusif yang selama ini mungkin menutupi mata rohani mereka akan dunia sekitar yang telah dibelenggu oleh kegelapan. Sebab terang yang diberikan oleh Yesus itu bukanlah untuk koleksi pribadi masing-masing, ataupun koleksi sesama orang percaya. Tetapi, sejatinya terang itu harus dibawa keluar, dibawa ketengah-tengah dunia yang penuh dengan kegelapan ini.
Dan akhirnya terang itu harus diwujudnyatakan dalam perbuatan Baik; "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Mat. 5:16). Berbuat baik tentunya bukanlah sesuatu yang tidak mungkin tidak bisa dilakukan oleh setiap insan manusia dipenjuru dunia ini. Sebab, pada hakikatnya manusia diciptakan oleh Allah sangat baik adanya dan Allah menaruh nilai kebaikan di dalam diri manusia itu. Rasul Paulus mengatakan Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10). Melihat realitas tersebut, betapa besarnya potensi kebaikan dalam diri setiap orang percaya.
Akhirnya marilah kita berlomba-lomba menaburkan kebaikan sebanyak dan sesering mungkin. Engkau sebagai seorang pelajar jadilah sebagai seorang pelajar yang membawa terang; engkau sebagai seorang pekerja jadilah sebagai seorang pekerja yang membawa terang; engkau sebagai seorang pemimpin jadilah sebagai seorang pemimpin yang membawa terang; engkau sebagai penegak hukum jadilah penegak hukum yang membawa terang; engkau sebagai seorang politisi jadilah sebagai seorang politisi yang membawa terang, karena hanya dengan cara demikianlah terang yang ada pada kita bercahaya di depan semua orang dan memuliakan Bapa kita yang di sorga amiin... Nats Bacaan Matius 5:14-16. (Penulis adalah Ketua Biro Pemuda Gereja Pentakosta dan aktif melayani di Gereja Pentakosta Mandala-Medan/ r)
Simak berita lainnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB).
Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap
hari pukul 13.00 WIB.